SUARA BAPTIS PAPUA

Dukung Aksi Perdamaian Atas Kekerasan di Papua Barat.
Jika Anda Peduli atas kemanusiaan Kaum tertindas di Papua barat Mohon Suport di sini:

Please donate to the Free West Papua Campaign U.K.
Kontribusi anda akan kami melihat ada perubahan terhadap cita-cita rakyat papua barat demi kebebasan dan kemerdekaannya.
Peace ( by Voice of Baptist Papua)

Home » » SOCRATEZ: BETULKAH ADA OPM YANG TURUN GUNUNG

SOCRATEZ: BETULKAH ADA OPM YANG TURUN GUNUNG

Written By Voice Of Baptist Papua on September 4, 2008 | 8:29 PM

Pasific Post
Jumat 05 September 2008
Jayapura, TNI, POLRI, BIN, KOPASSUS, dan beberapa Bupati ditanah papua barat ini harus berhenti berbagai rekayasa, sandiwara, dan konspirasi politik dengan membentuk OPM/TPN buatan yang tidak manusiawi dan tidak bermartabat.
OPM dan TPN buatan seperti yang terjadi dikabupaten Jayawijaya, Penggunungan Bintang. Orang seperti Wes Telenggen di wamena yang mengaku diri komadan OPM, dia sebenarnya adalah Anggota Gereja Baptis Wupaga dan Aparat Desa Distrik Kuyawage.
Demikian yang disampaikan Socratez Sofyan Yoman Ketua Umum Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja – Gereja Baptis Papua (BPP-PGBP), dalam pers realessnya yang diterima redaksi semalam. Pada tanggal 10 desember 2007 saya ke Kuyawagi dan Wes Telengen sama – sama Di Gereja Baptis Wupoga Ibadah bersama. Tapi tiba – tiba muncul sebagai pimpinan OPM. Saya tahu tujuan seperti Saudara Der Tabuni, M.Sc. untuk meminta Kabupaten Trikora. Jaringan kerja ini sangat jelas. Selain tujuan pemekaran kabupaten Trikora ada juga tujuan memperoleh uang dari beberapa bupati di papua ini. Ujar Socratez.
Bukan saja tujuan pemekaran dan dapat uang tetapi untuk menaikan pangkat para TNI, POLRI dan Kopassus serta BIN yang bertugas di daerah ini. Tujuan lain aparat terutama TNI adalah menciptakan konflik dan kondisi tidak aman, bahkan untuk menambah basis – basis TNI dan POLRI di seluruh tanah papua barat.
Pola – pola seperti ini bagi rakyat dan bangsa papua barat adalah kuno dan tidak relevan dalam era globalisasi dan era informasi sekarang ini. Papua juga tidak bisa dipertahankan dalam Negara Indonesia dengan ruang rekayasa dan pembohongan seperti Act Of Free Choice 1969 ( PEPERA 1969). Sekarang sudah waktunya cara – cara bodoh seperti itu harus ditinggalkan dan mengubah paradigma dari keamanan Negara (state Security) kepada keamana manusia (Human Security). Nilai – nilai keadilan, kemanusiaan, hak asisi manusia, kesamaan derajat, perdamaian harus menjadi pilar- pilar penting untuk membangun tanah papua barat dan Indonesia.
Silahkan orang menilai dan katakan kepada saya anggota OPM atau separatis, tetapi saya sadar, saya tahu, saya mengerti, saya memahami, tentang apa yang saya katakana dan kerjakan. Tuhan memberkati bagi mereka yang mempunyai hati nurani rakyat. Ujarnya.
Share this article :

0 Komentar Anda:

Post a Comment

Your Comment Here

Twitt VBPapua

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBP-News @VBaptistPapua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger