Jayapura, (Papua Times). Selain anggota kongres Amerika, Anggota Parlemen Uni Eropa, Inggris dan Australia, dukungan penetuan nasib sendiri bagi rakyat papua datang juga dari parlemen Irlandia.
Hal tersebut dikemukakan Ketua Umum Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-Gereja Baptsi Papua Pdt. Socratez Sofyan Yoman Kepada pers diruang kerjanya, kemari. Dikatakan socratez masalah - masalah kiemanusiaan dipapua terus mendapat perhatian serius masyarakat internasional termasuk anggota kongres dan parlemen di Amerika, Eropa, Australia.Dia mengaku ketika bertemu menteri luar negeri inggris urusan asia pasifik. Mrs. Meg Mann dan ketua Tim parlemen inggria Andreas amith awal juli lalu. Kedua petinggi tersebutmendukung dibukanya dialog antara rakyat papua barat, Pemerintah yang dimediasi oleh pihak ketiga, serta penentuan nasib sendiri (Self Of Determination).
Menurutnya, Puncak dari berbagai pertemuan dengan masyarakat internasional adalah pertemuan dilondon inggris pada tanggal 15 sampai 17 oktobar mandatang yang sekaligus peluncuran kaukus Parlemen Internasional Bagi Papua.
Agenda yang akan menghadirkan Tokoh-Tokoh internasional yang selama ini bersuara bagi kepentingan rakyat papua, seluruh anggota parlemen dari masing-masing negara termasuk anggota kongres Eni Valeomavega danDonal, M. Payne, kata Socratez.
Dalam pandangannya kata Sfyan UU Nomor 21 tahun 2001 tantang Otsus yang seharusnya manjadi solusi, sampai saat ini tidak memberikan dampak pisitif bagi rakyat papua, Otsus berlaku untuk papua taxpi kewenangan masih dipegang dan diatur oleh orang jakarta, Keamanan, Hubungan Luar negeri, keuangan, agama, peradilan masih diatus sepenuhnya oleh pemerintah pusat jakarta. Dengan demikian masih ada diskriminasi terhadap hak dasar, adat, ekonomi, pendidikan, politik dan keadilan.
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here