Terius Yigibalom : Scorates Sebaiknya Urus Gereja Saja
Di Posting Tanggal 22 Februari 2007 Oleh webmaster
Jayapura - Aspirasi pemekaran di Papua yang dinilai oleh Ketua Umum Sinode Dewan Gereja-Geraja Babptis di Papua, Pdt. Socrates Sofyan Yoman bukan kepentingan untuk mensejahterakan masyarakat, namun kepentingan pribadi dan golongan tertentu. Bahkan Sofyan menyatakan 99 persen rakyat Papua menolak pemekaran, terus menuai kritikan, baik dari tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda. Kali ini kritikan datang dari sekretaris pemuda Baptis wilayah Wamena, Terius Yigibalom, SH di dampingi ketua team calon kabupaten Lanni Jaya, Keliopas Kogoya, S.Pd.‘’Saya sangat kecewa terhadap sikap Sofyan Yoman pribadi yang mengatasnamakan melalui organisasi gereja, menyebutkan bahwa 99 persen rakyat Papua tidak setuju pemekaran. Justru selaku sekretaris pemuda Baptis saya ingin bertanya kepada pak Scorates. Apakah punya data dan bukti bahwa Gereja-gereja Baptis atau rakyat Papua umumnya setuju atau tidak dilakukan pemekaran 6 kabupaten,’’ tegas Terius kepada Papua Pos di Jayapura, Rabu (21/2) sore sekaligus mengklarifikasi pernyataan Scorates. Untuk membuktikan kebenaran yang disampaikan Scorates, pihaknya siap mempasilitasi Scorates untuk turun dan bertanya langsung kepada masyarakat Pegunungan Tengah, khususnya masyarakat Tiom, apakah setuju pemekaran atau tidak. Jangan hanya bicara melulu, tanpa ada bukti. ‘’Sebab yang tahu kondisi daerah pegunungan adalah kami sendiri, bukan yang Scorates tinggal di kota Jayapura,’’ katanya.Bahkan Terius yang juga selaku wakil ketua komisi A DPRD Jayawijaya, mengaku heran melihat sosok Scorates, dimana media masa bicara cukup vocal, tetapi tugas pokok gereja tidak bisa diatur dan umatnya mau dibawah kemana. Anehnya, sesuai dengan hasil kongres jabatan Yoman sayanganya sudah berakhir tahun lalu. Hal ini sesuai pula dengan AD/ART. Namun sampai sekarang Scorates masih kerap menggunakan jabatan Gereja berbicara di media massa. Sesuai dengan jabatan yang diembannya, justru seharusnya Scorates mengurus gereja bagaimana supaya kongres pemilihan ketua umum sinode gereja Baptis bisa segera terlaksana. Bukan malah mengurus politik, karena team yang mengurus politik sudah ada dibentuk.‘’Terus terang kami malu selaku umat Baptis, apalagi Baptis termasuk jemaat terbesar di daerah Pegunungan. Bahkan masyarakat Pegunungan cukup kecewa dan marah atas pernyataan Scorates, apalagi sampai mengatakan 99 persen rakyat Papua tidak setuju pemekaran. ‘’Dasarnya apa, sedangkan pak Scorates saja belum pernah setahu saya selaku umat Baptis bertanya langsung kepada rakyat. Karena itu, sebaiknya Scorates turun dan melihat bagaimana nasib rakyat di wilayah Pegunungan,’’ ujarnya.Lebih lanjut dikatakannya bahwa aspirasi pemekaran ini bukan tiba-tiba, tetapi aspirasi pemekaran sudah sejak tahun 2003 ke komisi A DPRD Jayawijaya. Bahkan komisi II DPR-RI telah turun kelapangan menanyakan dan melihat langsung kenyataan di enam kabupaten diantaranya Lanni Jaya, Mambramo Tengah, Nduga, Yalimo, Puncak, Dogiay. Demikian pula Tim Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) pusat sudah turun ke enam kabupaten. Masyarakat di 6 calon kabupaten sudah tahu bahwa UU pemekaran akan disahkan sekitar bulan Maret-April 2007. Tapi kini tiba-tiba pemekaran di tunda dengan alasan kurang tepat. Oleh karena itu, selaku putra asli Pegunungan dan tinggal di Pegunungan bagi orang yang tidak tahu persoalan tidak perlu membuat opini. Apalagi sampai disebutkan orang-orang lompat pagar dengan membawa uang rakyat ke Jakarta, bekerjasama dengan orang-orang di Jakarta untuk membeli kabupaten dan provinsi. ‘’Patut kita bertanya apakah Scorates mempunyai bukti dan data yang akurat. Jika memang memiliki data, sebaiknya ditunjukkan dan diungkapkan, jangan hanya bicara di media massa tanpa mengetahui persoalan yang jelas,’’ katanya
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here