SUARA BAPTIS PAPUA

Dukung Aksi Perdamaian Atas Kekerasan di Papua Barat.
Jika Anda Peduli atas kemanusiaan Kaum tertindas di Papua barat Mohon Suport di sini:

Please donate to the Free West Papua Campaign U.K.
Kontribusi anda akan kami melihat ada perubahan terhadap cita-cita rakyat papua barat demi kebebasan dan kemerdekaannya.
Peace ( by Voice of Baptist Papua)

Home » » Jangan Sepelekan Video Yawan

Jangan Sepelekan Video Yawan

Written By Voice Of Baptist Papua on August 11, 2010 | 4:42 PM

Tak pantas kita menyebut diri bangsa yang berbudi luhur bila menutup mata terhadap video pembunuhan Yawan Wayeni. Siksaan yang dialami aktivis Papua ini amatlah keji. Dalam keadaan perut robek dan usus terburai, Yawan tampak masih bisa berjalan-jalan, tapi aparat keamanan membiarkannya hingga meninggal. SOURCE

Video yang muncul di YouTube itu telah tersebar ke berbagai laman Internet. Dalam salah satu adegan video berdurasi 7 menit 28 detik ini, Yawan terlihat tergolek di sebuah balok kayu di sebuah hutan di kawasan Yapen Waropen, Papua. Di tengah sisa-sisa napas terakhirnya, ia terus ditanyai oleh orang-orang berseragam. Dengan lemah, ia pun beberapa kali menjawab, “Papua, merdeka!”

Kendati kejadiannya sudah lama, sekitar Agustus tahun lalu, penyiksaan dan pembunuhan Yawan harus tetap diusut. Apa pun alasannya, perbuatan di luar batas perikemanusiaan itu tidaklah bisa dibenarkan, karena konstitusi kita amat melindungi hak asasi manusia.

Sangat disesalkan Markas Besar Kepolisian RI tak berusaha sungguh-sungguh mengusut penganiayaan ini. Kepolisian justru lebih banyak menjelaskan bahwa Yawan adalah anggota Organisasi Papua Merdeka yang selama ini banyak membuat kekacauan. Polisi menyatakan Yawan ditembak karena melawan saat hendak ditangkap dalam sebuah penggerebekan di persembunyiannya.

Yawan memang anggota Tim 100, yang menyerukan kemerdekaan Papua di depan Istana Presiden pada 1999. Tapi, sekalipun ia memberontak, tak serta-merta aparat bisa berbuat sewenang-wenang terhadapnya. Kepolisian tak bisa berlindung di balik alasan bahwa Yawan seorang separatis. Apalagi kemudian polisi tampak lebih sibuk mengusut si pengunggah video ketimbang mengusut penyiksaan itu.

Di sinilah gerak cepat pemerintah diperlukan untuk memperjelas kasus yang telah diliput jaringan televisi CNN danAl-Jazeera ini. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pun mesti turun tangan. Komnas harus memastikan apakah Yawan benar ditembak ataukah ditikam seperti pengakuan istri almarhum. Jika benar ia ditikam dan kemudian diminta terus berjalan dengan membopong ususnya yang terburai, ini merupakan perbuatan yang biadab.

Kasus Yawan juga memperlihatkan bahwa program otonomi khusus untuk Papua, yang menelan dana triliunan rupiah setiap tahun, sama sekali tak menyentuh kesejahteraan masyarakat di tingkat bawah. Tak adanya akses politik dan ekonomi bagi masyarakat asli Papua inilah yang sebenarnya jadi penyebab munculnya tuntutan kemerdekaan Papua.

Persoalan itu tak bisa dijawab dengan tindakan represif terhadap para aktivis Papua, karena hanya akan memancing perlawanan lebih besar. Sikap anti-Indonesia juga akan semakin gampang ditiupkan oleh para aktivis Papua seiring dengan beredarnya video Yawan.

Pemerintah harus menunjukkan kepeduliannya terhadap tragedi Yawan kepada masyarakat Papua sekaligus dunia. Tanpa upaya serius menuntaskan kasus ini, pemerintah akan dianggap tak hanya melalaikan tugasnya melindungi hak asasi manusia, tapi juga membiarkan masyarakat Papua dalam keresahan.

Share this article :

0 Komentar Anda:

Post a Comment

Your Comment Here

Twitt VBPapua

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBP-News @VBaptistPapua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger