SUARA BAPTIS PAPUA

Dukung Aksi Perdamaian Atas Kekerasan di Papua Barat.
Jika Anda Peduli atas kemanusiaan Kaum tertindas di Papua barat Mohon Suport di sini:

Please donate to the Free West Papua Campaign U.K.
Kontribusi anda akan kami melihat ada perubahan terhadap cita-cita rakyat papua barat demi kebebasan dan kemerdekaannya.
Peace ( by Voice of Baptist Papua)

Home » , , » Australia Pengecoh & Pengganggu RI

Australia Pengecoh & Pengganggu RI

Written By Voice Of Baptist Papua on March 13, 2011 | 5:50 PM

Jakarta - Motivasi Australia menyebarluaskan berita buruk mengenai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menimbulkan tanda tanya besar.Pasalnya, sejak dulu Australia adalah harimau bagi Indonesia yang gemar ‘mengecoh dan mengganggu’.
Publik belum lupa, dari kasus Timor Leste, Papua sampai masalah hak asasi manusia, Australia pasti meributkan masalah dalam negeri RI. “Sejak lama Australia itu ibarat harimau bagi Indonesia, istana tak perlu terlalu cemas dan berlebihan menanggapinya, harus elegan,”' kata Umar S Bakry, pengamat politik dan Direktur LSN.
Para analis melihat, hubungan kedua negara bertetangga itu pasang surut dan tidak pernah stabil untuk waktu yang cukup lama. Watak liberal negara dan masyarakat Australia, acapkali bertabrakan dengan tradisinegara dan masyarakat Indonesia yang tepo sliro, unggah-ungguh, saling menghormati dan saling menjaga.

Pers Australia sangat bebas untuk mengkritisi pihak luar, namun tidak ke dalam. Indonesia terlalu sering menjadi mangsa pers Australia jika ada hal yang menurut mereka menarik untuk dipublikasikan.
“Inilah tantangannya. Kita tak bisa mencampuri kedaulatan mereka, namun mungkin kita masih bisa meminta klarifikasi dari mereka. Sebaiknya pemerintah kita tidak panik, harus elegan dan tenang menghadapi mereka,” kata Dr Ahmad Suhelmi MA, alumnus Monash, Australia.
Presiden SBY akan meminta klarifikasi atas pemberitaan tentang dirinya di dua harian asal Australia, The Age dan Sidney Morning Herald. Yudhoyono, melalui juru bicaranya Julian Aldrin Pasha, menyatakan pemberitaan di kedua harian itu fitnah dan mencemarkan nama baiknya.
"Presiden akan minta klarifikasi atau penjelasan. Berita itu dibuat tanpa konfirmasi (kepada presiden). Apalagi, ini disebut-sebut nama Ibu Negara," kata Julian. Presiden, lanjutnya, juga akan meminta hak jawab kepada dua harian itu.
Koran Australia The Age edisi Jumat 11 Maret 2011 ini memuat headline yang judulnya ditulis dalam huruf besar, berbunyi "Yudhoyono 'Abused Power'". Isinya, bocoran Wikileaks yang secara eksklusif diperoleh The Age mengenai penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan Presiden Yudhoyono. Klarifkasi itu perlu bagi istana SBY dan Indonesia agar tidak melebar kemana-mana. [mdr]
This Source
Share this article :

0 Komentar Anda:

Post a Comment

Your Comment Here

Twitt VBPapua

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBP-News @VBaptistPapua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger