"Please advocacy and independent investigation access is limited and difficult to enter the scene"
JUBI --- Warga Sipil Papua kembali ditembak oleh Anggota Brimob di Degeuwo, lokasi tambang emas secara tradisional, Kabupaten Paniai, Papua. “Kejadian ini terjadi tanggal 13 November hari minggu,” ungkap Servius Kedepa, seorang aktivis lembag swadaya masyarakat (LSM) lokal, Selasa (15/11).
JUBI --- Warga Sipil Papua kembali ditembak oleh Anggota Brimob di Degeuwo, lokasi tambang emas secara tradisional, Kabupaten Paniai, Papua. “Kejadian ini terjadi tanggal 13 November hari minggu,” ungkap Servius Kedepa, seorang aktivis lembag swadaya masyarakat (LSM) lokal, Selasa (15/11).
Jelasnya, peristiwa tersebut terjadi sekitar jam 10.00pagi waktu setempat, pada hari Minggu (13/11) lalu. “Mereka yang ditembak dan tewas ditempat adalah ada 8 orang. Yaitu Matias Tenouye (30 thn), peluruh menembus paha kanan. Simon Adii ( 35 thn) peluruh menembus rusuk dan tali perut keluar. Petrus Gobay (40 thn), peluruh masuk dada dan tembus ke belakang. Yoel Ogetay (30 thn), otak kecil keluar di bagian depan. Benyamin Gobay(25 thn), kena bagian dada dan peluru keluar di bagian belakang. Marius Maday (35 thn), peluruh mengenai dada dan keluar di belakang. Matias Anoka (40thn), peluruh kena dada dan keluar di belakang. Yus Pigome (50 thn), peluruh mengenai dada dan keluar di belakang,” tulis Kedepa,
dalam pesan singkat kepada www.tabloidjubi.com, Selasa.
dalam pesan singkat kepada www.tabloidjubi.com, Selasa.
Dia mengatakan, para korban ditembak dengan alasan tidak jelas. “Alasan aparat Brimob tidak jelas, tapi mereka (para korban-red) ditembak ketika sedang mendulang emas di Kali Degeuwo,” ucapnya. Akibat penembakan Aparat militer terhadap warga sipil tersebut, warga sekitarnnya telah mengungsi ke lokasi aman dan nayaman menurut mereka.
Sehari sebelumnya, Sabtu (12/11), di wilayah Paniai telah terjadi penambahan pasukan militerTNI/POLRI dari luar Kabupaten, yakni dari Timika, Kabupaten Mimika. Jumlah pasukan yang telah ditambahkan tersebut, 17 atau 18 kali penerbangan pesawat swasta, berjenis twin otter, yakni milik Maskapai Penerbangan Trigana Air. (JUBI/Almer Pits)
Perbuatan Bidab tidak ber perikemanusiaan...
ReplyDeletePerbuatan biadab tidak ber perikemanusiaan...
ReplyDeletebooo
ReplyDelete