Saat aparat interogasi WNA (foto umagi) |
Kepolisian Resort Fakfak, Papua Barat, menangkap tiga warga
negara asing (WNA) di sekitar Pasar Thumburuni Fakfak, Papua Barat pada
Senin (19/3/2012) siang. Ketiganya ditangkap saat berlangsung aksi unjuk
rasa dari Forum Nasional Mahasiswa Pemuda Papua (FNMPP).
Ketiga
WNA masing-masing dua dari Inggris dan satu diantaranya dari Kanada
ditangkap saat mengambil gambar aksi tersebut. Dalam pemeriksaan
tersebut diketahui ketiga WNA sudah satu minggu di Fakfak, namun polisi
setempat tidak mengetahui keberadaan WNA tersebut.
Kehadiran
warga asing dalam aksi unjuk masyarakat di Papua menimbulkan tanda
tanya , ada apa mereka hadir disana tanpa seizin aparat setempat. Dengan
tertangkapnya mereka ini merupakan bukti bahwa ada pihak asing ingin
bermain dan mengambil keuntungan dari konflik di Papua.
Interogasi WNA oleh aparat (foto umagi) |
Perlu
diingat bahwa pola melepaskan bagian dari negara dari induknya
belakangan ini marak terjadi, ini semua adanya gerakan internasional
yang menyokongnya, baik melalui pemberontakan sparatis maupun aksi unjuk
rasa.
Penangkapan warga asing ini di Papua merupakan bukti
bahwa ada pihak asing yang ingin bermain dan mengambil keuntungan dari
konflik di Papua.
Pola-pola seperti ini tentunya harus
diwaspadai , karena pihak asing tidak hanya membantu dalam bentuk dana
akan tetapi juga dukungan lainnya seperti kampanye negatif tentang
kondisi Papua berkaitan masalah HAM.
Mereka akan selalu
mematau tindakan pemerintah melalui aparat keamanan terhadap aktifitas
masyarakat Papua yang berkeinginan melepaskan diri dari NKRI.
Gerakan
pembangkangan oleh OPM di Papua selalu mereka untungkan untuk mendapat
dukung oleh pihak internasional . Informasi yang tidak benar dan
menyesatkanlah menjadi alat kampanye negatif dengan di luar negeri
tentang kondisi Papua.
Papua ada bagian dari NKRI itu sudah
final, tidak ada yang berhak untuk ikut campur apalagi ingin memecah
belah persatuan dan kesatuan Indonesia dengan memisahkan papua dari
bingkai NKRI.
Oleh karena itu diharapkan pemerintah untuk selalu
waspada dan perlu berhati-hati oleh pihak asing. Jangan sampai mereka
sampai menjadikan amunisi pada kesalahan-kesalahan HAM, kerusakan
lingkungan, marjinalisasi rakyat Papua untuk memisakan provisi Papua
dari NKRI.
Sumber: inilah
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here