SBY dan Ratu Inggris |
Klarifikasi pihak Istana bahwa tak ada barter antara
pemberian konsesi proyek gas Tangguh Train 3 kepada British Petroleum
dengan penerimaan gelar Knight Grand Cross in the Order of Bath dari
Ratu Inggris Ratu Elizabeth II kepada Presiden SBY dipastikan akan
dianggap angin lalu.
Karena rakyat sudah tidak percaya lagi terhadap pernyataan Istana.
"Sekarang
ini orang sudah ngga percaya semua statemen yang keluar dari Istana.
Karena sudah beberapa kali yang keluar dari Istana itu kebohongan.
(Klarifikasi itu) tidak akan diterima publik," tegas aktivis Ray
Rangkuti kepada Rakyat Merdeka Online di Jakarta, Sabtu (3/11).
Lebih
lanjut Ray yakin pasti ada kesepakatan dengan Inggris atas gelar
ksatria dari kerajaan Inggris tersebut. Namun, yang mengganjal di hati
Ray, ksatria semacam apa yang diberikan Ratu Inggris untuk SBY. Pasalnya
menurut Ray, SBY gagal di bidang demokraksi dan pluralisme.
"Rakyat
Indonesia sendiri tidak merasa SBY ksatria. Di mata rakyat, SBY
pecundang. Pemuka agama saja bilang SBY Pembohong. Bagaimana pembohong
dapat gelar ksatria Inggris," demikian Ray.
Sebelumnya,
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah,
sebelumnya mengungkapkan, SBY mendapat gelar itu karena dianggap mampu
menjaga hubungan bilateral Indonesia-Inggris, proses demokratisasi, dan
lingkungan hidup.[zul]
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here