SUARA BAPTIS PAPUA

Dukung Aksi Perdamaian Atas Kekerasan di Papua Barat.
Jika Anda Peduli atas kemanusiaan Kaum tertindas di Papua barat Mohon Suport di sini:

Please donate to the Free West Papua Campaign U.K.
Kontribusi anda akan kami melihat ada perubahan terhadap cita-cita rakyat papua barat demi kebebasan dan kemerdekaannya.
Peace ( by Voice of Baptist Papua)

Home » , , , , » Dalam Dua Bulan, 8 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua

Dalam Dua Bulan, 8 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua

Written By Voice Of Baptist Papua on August 7, 2011 | 6:11 AM

TEMPO/Seto Wardhana
Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mencatat delapan peristiwa kekerasan terjadi di Papua dalam dua bulan terakhir ini, terhitung sejak 5 Juli hingga 3 Agustus 2011. Antara lain penembakan terhadap anggota TNI, kontak senjata antara anggota TNI dan kelompok bersenjata, penembakan di Puncak Jaya, bentrok antar pendukung pilkada, hingga penembakan helikopter milik TNI.

"Situasi ini jelas semakin mengkhawatirkan bagi masa depan perdamaian di tanah Papua," kata Koordinator Kontras Haris Azhar dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Minggu 7 Agustus 2011.


Menurut Haris, akibat peristiwa itu, setidaknya 15 masyarakat sipil menjadi korban dalam kasus penembakan, 19 warga sipil menjadi korban dalam kasus bentrokan pilkada di Ilaga dan 9 anggota TNI menjadi korban penembakan. Dalam kurun waktu dua bulan itu tercatat korban tewas sebanyak 25 jiwa, berasal dari warga sipil dan satu diantaranya dari TNI. Sedangkan korban luka akibat tembakan atau senjata tajam, yakni 8 anggota TNI dan 10 orang dari masyarakat sipil.

Haris menilai kondisi semakin memburuk menyusul respon pemerintah pusat yang masih menggunakan paradigma lama dalam menyikapi peristiwa ini, yakni dengan pendekatan keamanan dan operasi militer. Ditambah lagi dengan TNI dan Polri yang masih sering melontarkan tuduhan kepada kelompok sipil bersenjata di Papua, tanpa diimbangi dengan tindakan hukum berupa penyidikan yang memadai.


"Mengingat TNI dan Polri masih menduduki peringkat tertinggi pelaku tindak kekerasan dan konflik bersenjata semakin memunculkan implikasi negatif berupa pelanggaran HAM dalam pelaksanaan operasi militer disana," ujar Haris.

Seharusnya, kata dia, penyelesaian kasus-kasus kekerasan di Papua harus dilakukan melalui pendekatan dialog dengan tokoh-tokoh setempat. Karena, kehadiran dan keterlibatan TNI dan operasi keamanan justru meningkatkan ketegangan serta konflik bersenjata, yang mengakibatkan jatuhnya korban dari pihak TNI dan warga sipil.

"Papua memiliki banyak suku sehingga harus dilakukan dialog dengan kelompok adat Papua. Dan juga penyelesaian sengketa konflik harus lewat cara-ara konstitusional," katanya. "Pendekatan keamanan di Papua diminimalisir, (karena) takutnya menjadi trigger (pemicu) untuk kelompok yang tidak senang."

Inilah delapan peristiwa kekerasan di Papua dalam kurun waktu 5 Juli hingga 3 Agustus 2011:


1. Selasa 5 Juli 2011. Penembakan misterius di Kampong Kalome, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya. Kontak senjata antara TNI Yonif 751/BS dengan kelompok bersenjata saat aparat TNI sedang berpatroli di Kampong Kalome. Tiga korban luka dari TNI

2. Selasa 12 Juli 2011. Penembakan misterius di Kampong Kalome, Distrik Tingginambut, Kab Puncak Jaya. Kontak senjata antara TNI Yonif 753/AVT dengan kelompok bersenjata saat aparat TNI melakukan pengejaran terhadap kelompok penembak sebelumnya (5/7). Empat korban luka dari masyarakat sipil.

3. Rabu 13 Juli 2011. Penembakan misterius di Mulia, Kab Puncak Jaya. Kontak senjata antara TNI Yonif 753/AVT dan Yonif 751/BS dengan kelompok bersenjata yang diduga adalah kelompok Goliat Tabuni. Empat korban luka dari TNI.

4. Kamis 21 Juli 2011. Penembakan misterius di Kampong Yambi, Distrik Mulia, Kab Puncak Jaya. Penembakan terhadap TNI Yonif 751/BS saat sedang patroli di pintu angin Kampong Yambi. Satu korban tewas dari TNI

5. Sabtu-Minggu 30-31 Juli 2011. Bentrok warga di Kampung Kimak, Distrik Ilaga, kabupaten Puncak Jaya. Bentrok dalam proses pilkada antara masa pendukung Simon Alom dan Elvis Tabuni. Korban 19 tewas dari warga sipil

6. Sabtu, 30 Juli 2011. Kerusuhan di kampung Nawaripi, Timika, Mimika. Kerusuhan antara warga dan anggota polisi satua Dalmas Polres Mimika. Satu korban tewas dari masyarakat sipil.

7. Senin 1 Agustus 2011. Penembakan dan pembunuhan misterius di Kampung Nafri, Abepura. Penembakan dan pembacokan terhadap sejumlah warga oleh kelompok bersenjata api dan bersenjata tajam. Empat korban tewas dari masyarakat sipil

8. Rabu 3 Agustus 2011. Penembakan misterius di Mulia, Puncak Jaya. Sebuah helikopter TNI ditembak oleh kelompok bersenjata saat sedang mengevakuasi jenazah seorang anggota TNI dari Mulia ke Wamena.
Share this article :

0 Komentar Anda:

Post a Comment

Your Comment Here

Twitt VBPapua

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBP-News @VBaptistPapua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger