Jayapura, 15/4 (Jubi) – Meski para aktivis Papua
Merdeka memiliki ideologi yang berseberangan dengan penguasa, namun
Ketua Komisi A DPR Papua, Ruben Magay menilai negara tetap harus
menjamin kesematan mereka.
Ia mengatakan, Indonesia pernah dijajah Belanda. Meski sejumlah
pejuang atau aktivis pro kemerdekaan Indonesia dipenjarakan, namun
mereka tidak dibunuh. Mereka bahkan menyaksikan kemerdekaan Indonesia
dan masih ada yang hidup hingga sekarang ini.
“Saat itu penjajah Belanda mengerti dan memahami HAM. Meski mereka
berseberangan dengan Belanda, namun pejuang Indonesia tidak dibunuh.
Namun yang terjadi di Papua saat ini, banyak aktivis Papua Merdeka serta
Tapol/Napol yang dibunuh. Ada juga yang meninggal di penjara.
Keselamatan mereka harusnya dijamin,” kata Ruben Magay, Senin (15/4).
Menurutnya, KNPB yang saat ini menjadi wadah perjuangan rakyat Papua
juga tidak jauh berbeda. Sejumlah aktivisnya ditangkap dan ada yang
dibunuh. Untuk itu sebagai Ketua Komisi A DPR Papua, ia mengharapkan
agar tokoh-tokoh dan aktivis Papua dilindungi.
“Kurang lebih ada 22 orang KNPB mati di tahun 2012. Juga banyak
aktivis lainnya yang mati ditembak dan dipenjara. Saya minta negara
melindungi tokoh-tokoh orang Papua, aktivis, aktivis mahasiswa, TPN/OPM
bahkan masyarakat biasa. Jangan ditembak dan dibantai. Saat ini di Papua
mulai dari aktivis hingga anak kecil dibabat habis. Bahkan, beberapa
aktivis Papua Mardeka yang dipenjara di luar Papua seperti di Makassar
meninggal di sana,” ujarnya.
Ruben Magay berharap, negara menjaga keselamatan bagi mereka yang
berbicara menyampaikan aspirasi atau ideologinya. Masyarakat Papua
bersuara merdeka karena kebijakan selama ini tidak berpihak kepada
mereka.
“Kami berharap semua aktivis pro kemerdekaan di Papua ada
perlindungan. Perlindungan yang saya maksud adalah keselamatan mereka.
Bahkan, jika bisa mereka mendapatkan Amnesty dan Abolisi. Propinsi lain
tidak sama dangan Papua. Papua masuk ke Indonesia lewat PBB. Jangan
terus terjadi kriminalisasi di atas tanah ini,” kata Ruben Magay. (Jubi/Arjuna)
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here