SUARA BAPTIS PAPUA

Dukung Aksi Perdamaian Atas Kekerasan di Papua Barat.
Jika Anda Peduli atas kemanusiaan Kaum tertindas di Papua barat Mohon Suport di sini:

Please donate to the Free West Papua Campaign U.K.
Kontribusi anda akan kami melihat ada perubahan terhadap cita-cita rakyat papua barat demi kebebasan dan kemerdekaannya.
Peace ( by Voice of Baptist Papua)

Home » » PEMEKARAN KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI DI TANAH PAPUA BARAT ADALAH OPERASI MILITER DAN OPERASI TRANSMIGRASI GAYA BARU

PEMEKARAN KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI DI TANAH PAPUA BARAT ADALAH OPERASI MILITER DAN OPERASI TRANSMIGRASI GAYA BARU

Written By Voice Of Baptist Papua on September 23, 2009 | 8:23 PM

 oleh: Dumma Socratez Sofyan Yoman, 

Latar belakang ramainya pemekaran kabupaten/kota dan provinsi di Tanah Papua Barat yang liar dan tak terkendali ini ialah murni kepentingan politik, ekonomi, keamanan dan proses pemusnahan etnis Melanesia secara struktural dan sistematis. Dan semua kebijakan politik pemerintah Indonesia ini bukan kepentingan untuk memajukan, membangun dan mensejahterakan penduduk asli Papua. Menurut hemat saya, kalimat kuncinya ialah pemekaran kabupaten dan provinsi di tanah Papua Barat ialah Operasi Militer dan Operasi Transmigrasi Gara Baru untuk pemusnahan etnis Melanesia lebih cepat. Penulis sendiri mumpunyai bukti dokumen tertulis tentang Operasi Militer. Kalau para pembaca membaca buku saya yang berjudul: “Pintu Menuju Papua Merdeka “(Socratez Sofyan Yoman: 2000: hal. 78-86). Terlihat sangat jelas ditemukan dalam buku ini dokumen sangat rahasia yang dikeluarkan oleh Departemen Dalam Negeri DITJEN KESBANG dan LINMAS dalam Nota Dinas No.578/ND/KESBANG/DIV/VI/2000 tanggal 9 Juni 2000 berdasarkan radio gram Gubernur (Caretaker) Kepala Daerah Tingkat I Irian Jaya No. BB.091/POM/060200, tertanggal 2 Juni 2000 dan No. 190/1671/SET/tertanggal 3 Juni 2000. Tujuan utama ialah Rencana Operasi pengkondisian Wilayah dan Pengembangan Jaringan Komunikasi dan Pembentukan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Irian Jaya (Papua).  

Pelaksana Operasi Pengkondisian dan Pemekaran ini ialah Departemen Dalam Negeri, Departemen Pertahanan dan Keamanan, Departemen Luar Negeri, (khusus untuk Operasi Diplomasi), Kepolisian Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan Koordinasi Intelejen Negara (BAKIN), Badan Intelejen Strategis (BAIS), SPAM, MABES AD, ASTER KASTER TNI, SINTEL MABES POLRI, KOSTRAD DAN KOPASSUS, Muspida Provinsi Irian Jaya (Papua) dan Provinsi-provinsi lain. 
Dokumen lain ialah Dokumen Dewan Ketahanan Nasional Sekretaritan Jenderal, Jakarta, 27 Mei 2003 dan tanggal 28 Mei 2003 tentang “Strategi Penyelesaian Konflik Berlatar Belakang Separatis di Provinsi Papua Melalui Pendekatan Bidang Politik Keamanan” (Domuken ini dapat dilihat dalam buku saya: “Suara Bagi Kaum Tak Bersuara” (Dumma Socratez Sofyan Yoman: 2009:hal. 117-118). 
Dua dokumen ini memperlihatkan wajah dan karakter milisteristik pemerintah Indonesia yang mencaplok dan menduduki tanah Papua Barat dan menjajah penduduk pribumi, orang Melanesia melalui rekasaya politik sejak 1 Mei 1963, PEPERA 1969 dan UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus sampai saat ini. Setelah dicaplok, selama ini Papua Barat dilihat oleh Pemerintah Indonesia melalui kaca mata kepentingan politik tanpa melihat kepentingan asas keadilan dan kemanusiaan serta masa depan kelangsungan hidup orang-orang pemilik, ahli waris Negeri dan Tanah Papua Barat . Pemerintah Indonesia juga mengelola Papua Barat sebagai wilayah bermasalah dan daerah konflik yang perlu diselesaikan dengan pendekatan keamanan. Walaupun pendekatan keamanan ternyata gagal total dan menyebabkan pelanggaran HAM yang kejam dan memilukan hati umat Tuhan. 
Pemekaran kabupaten/koa dan Provinsi dalam jumlah banyak kalau dilihat dari persyaratannya seperti: penduduk, wilayah, sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), dari semua syarat ini dari sisi jumlah penduduk dan kesiapan sumber daya manusia (SDM) sangat ironis. Karena, jumlah penduduk orang asli Papua hanya 1,5 juta yang tidak membutuhkan banyak kabupaten/kota dan provinsi di Tanah Papua Barat ini. Kabupaten/kota dan Provinsi banyak juga dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang harus memenuhi kepangkatan dan eselonisasi yang akan menduduki jabatan-jataban struktutal dan fungsional.
Konsekwensi pemekaran kabupaten/kota dan provinsi banyak di Papua Barat ialah (1) pengiriman para pejabat dari luar Papua untuk menduduki jabatan-jabatan penting dan strategis dengan alasan bahwa penduduk asli belum memenuhi kriteria kepangkatan, keahlian, pengalaman, tingkat pendidikan; (2) pengiriman dan datangnya penduduk dari luar untuk mendapatkan peluang ekonomi di daerah pemekaran dan meminggirkan penduduk asli; (3) pembangunan basis-basis TNI dan POLRI dengan alasan keamanan nasional dan keamanan serta keselamatan para pendatang; (4) perampasan tanah rakyat dengan alasan kepentingan pembangunan kantor-kantor pemerintah; (5) perampasan tanah rakyat dengan tujuan untuk membangun took-toko besar, mall-mall, super market, hotel-hotel megah, restoran-restoran; (6) penghancuran gunung dan bukit milik rakyat; (6) penghancuran pohon-pohon sagu, kelapa sebagai sumber pendapatan dan kehidupan rakyat; (7) penghancuran dan pencemaran air bersih yang dimiliki penduduk asli.
Akibtanya penduduk asli kehilangan masa depan, kehilangan tanah leluhur, hutan, air, gunung, bukit. Penduduk asli akan dikontrol dan diawasi oleh para pendatang. Penduduk asli kehilangan tanah sebagai mama, tanah sebagai rumah,tanah sebagai surga, tanah sebagai tanah suci, tanah sebagai hidup, tanah sebagai investasi dan tabungan masa depan anak dan cucu.  
Mengapa penduduk orang asli Papua Barat hanya 1,5 juta orang saja tetapi Papua dimekarkan Kabupaten/Kota dan Provinsi sebanyak=banyaknya? Jawabannya ialah Pemerintah Indonesia tidak perlu dan tidak penting bagi orang asli Papua. Tetapi, Tanah dan sumber daya alamnya (ekonomi), politik, keamanan menjadi misi utama mereka. Untuk mempercepat proses pemusnahan Etsnis Melanesia ini langkah efektif tanpa resiko tekanan masyarakat internasional ialah Pemekaran Kabupaten/Kota dan Provinsi sebanyak-banyaknya atas nama pemerataan pembangunan. Tetapi, sesungguhnya ialah di Tanah Papua Barat, Tanahnya orang Melanesia ini sedang terjadi dua operasi besar, yaitu: Operasi Militer dan Operasi Transmigrasi di Tanah Papua Barat untuk memusnahkan orang asli Papua dalam era globalisasi dan era modern ini. 
Tidak diragukan operasi militer dan Operasi Transmigrasi karena ada pengakuan dari saksi dan pelaku sejarah, (alm). Bapak Herman Wayoi, “Pemerintah Indonesia hanya berupaya menguasai daerah ini, kemudian merencanakan pemusnahan Etnis Melanesia dan menggantinya dengan Etnis Melayu dari Indonesia. Hal ini terbukti dengan mendatangkan transmigrasi dari luar daerah dalam jumlah ribuan untuk mendiami lembah-lembah yang subur di Tanah Papua. Dua operasi yaitu Operasi Militer dan Operasi Transmigrasi menunjukkan indikasi yang tidak diragukan lagi dari maksud dan tujuan menghilangkan ras Melanesia di tanah ini” (membaca secara lengkap dalam buku yang berjudul: Pemusnahan Etnis Melanesia (Socratez Sofyan Yoman: 2007:hal. 136-146). 

 Penulis:

Dumma Socratez Sofyan Yoman,

Ketua Umum Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua (periode 2008-2012). 

Share this article :

4 comments:

  1. saya membuat bloog ini sebagai dasar pribadi saya

    ReplyDelete
  2. I am very pleasant to read your books and others information that had been exposing in some media as a result of changing my own insight and understanding more greatest in my life. i am looking forward through everything that had done by dad, it is really pleasure to survive our Papuan,s in the future. in this moment, i would like to convey some information, which are the essential information for Papuan youth man especially ours in highland areas. The Youth and Sport Department of Papua province give scholarship papuans who wants to continue master degree overseas as well, which take an English course in IALF, Bali for 6-9months. Confirm this information to others to know about it ought to the best information. Aee.......wa.....GBU.

    ReplyDelete
  3. I am very pleasant to read your books and others information that had been exposing in some media as a result of changing my own insight and understanding more greatest in my life. i am looking forward through everything that had done by dad, it is really pleasure to survive our Papuan,s in the future. in this moment, i would like to convey some information, which are the essential information for Papuan youth man especially ours in highland areas. The Youth and Sport Department of Papua province give scholarship papuans who wants to continue master degree overseas as well, which take an English course in IALF, Bali for 6-9months. Confirm this information to others to know about it ought to the best information. Aee.......wa.....GBU.

    ReplyDelete

Your Comment Here

Twitt VBPapua

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBP-News @VBaptistPapua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger