SUARA BAPTIS PAPUA

Dukung Aksi Perdamaian Atas Kekerasan di Papua Barat.
Jika Anda Peduli atas kemanusiaan Kaum tertindas di Papua barat Mohon Suport di sini:

Please donate to the Free West Papua Campaign U.K.
Kontribusi anda akan kami melihat ada perubahan terhadap cita-cita rakyat papua barat demi kebebasan dan kemerdekaannya.
Peace ( by Voice of Baptist Papua)

Home » , » Ketua DPR Dikecam Keras

Ketua DPR Dikecam Keras

Written By Voice Of Baptist Papua on September 18, 2010 | 8:38 AM

Pernyataan Ketua DPR Marzuki Alie bahwa di daerah mayoritas Islam jangan
dibangun gereja menuai kecaman. Pengusaha nasional Hashim Djojohadikusumo
menyayangkan pernyataan yang dinilainya berpotensi mengancam keutuhan NKRI
itu. “Apakah benar Ketua DPR menyatakan demikian. Saya pribadi merasa amat
tersinggung dengan pernyataan seperti itu. Kalau benar, perlu dikecam keras,”
ucap Hashim dalam pesan singkatnya yang diterima SP di Jakarta, Jumat (17/9).
Menurutnya, bila pola pikir seperti itu yang berlaku, maka nantinya tidak tertutup
kemungkinan di delapan provinsi dan banyak kabupaten yang mayoritas
penduduknya non-muslim, masjid tidak boleh dibangun. “Bila itu yang terjadi,
maka akan hancurlah negara Indonesia,” tegasnya.
Kecaman serupa dilontarkan tokoh buruh Muchtar Pakpahan. “Saya sangat
menyayangkan komentar saudara Marzuki Alie yang Ketua DPR RI. Saudara
Marzuki Alie harus membaca ulang bahwa NKRI lahir dari pluralisme, cita-cita
kebangsaan dan diikat Pancasila. Lalu pluralisme itu dijamin oleh Pasal 29 UUD
1945 ditambah Pasal 28E setelah diamandemen,” katanya dalam
website:www.muchtarpakpahan.com.
Menurutnya, pernyataan Marzuki sangat membahayakan NKRI. “Bayangkan, bila
dari Tapanuli Utara, Bali, NTT, Sulawesi Utara, Papua, Maluku, Manado, masjid
diusir dan di seluruh Jawa gereja diusir. Saya pastikan NKRI akan pecah,” kata
Muchtar seraya meminta Marzuki Alie melihat fakta bahwa di daerah Tapanuli
masjid bisa berdiri di tengah- tengah daerah yang hampir 100% Kristen, dengan
tidak berizin. “Kalau pernyataan saudara Marzuki tidak dicabut, NKRI diambang
pintu perpecahan,” tandasnya.
Terkait dengan itu, tokoh nasional Rizal Ramli mengingatkan, kebebasan
beragama dan hak menjalankan ibadah dijamin oleh konstitusi. “Negara harus
menjamin dan mengamankan hak-hak dasar warga negara tersebut. Pengabaian
09/19/2010 Windows Live Hotmail Print Message
…live.com/mail/PrintMessages.aspx?cpi… 1/2
Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use
hak-hak dasar tersebut merupakan pelanggaran terhadap konstitusi,” ujarnya.
Membantah
Sementara itu, Marzuki Alie membantah tuduhan bahwa dirinya memberi
pernyataan di daerah mayoritas muslim tak boleh membangun gereja.
Tuduhan itu, katanya, adalah fitnah dan ingin mengadudomba dirinya dengan
golongan masyarakat. “Itu fitnah, saya tidak pernah memberikan pernyataan
seperti itu, saya akan komplain kepada siapa yang menyebarkan fitnah tersebut,”
tegasnya kepada SP di Gedung MPR/DPR Jakarta, Jumat (17/9) pagi.
Untuk itu, Marzuki menyatakan telah mengirim SMS kepada Mucthar Pakpahan
menanyakan tuduhan itu, sekaligus menyatakan komplain bahwa tuduhan
tersebut tidak benar. Menurutnya, pernyataan yang benar disampaikannya adalah,
kalau membangun sebuah rumah ibadah hendaknya dilakukan secara
proporsional. Kalau warga jemaat di daerah/lokasi itu hanya terdapat 100 orang,
maka rumah ibadah yang akan dibangun di tempat itu juga selayaknya untuk 100
orang saja. [J-11] sumber :www.suarapembaruan.com
Share this article :

0 Komentar Anda:

Post a Comment

Your Comment Here

Twitt VBPapua

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBP-News @VBaptistPapua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger