SUARA BAPTIS PAPUA

Dukung Aksi Perdamaian Atas Kekerasan di Papua Barat.
Jika Anda Peduli atas kemanusiaan Kaum tertindas di Papua barat Mohon Suport di sini:

Please donate to the Free West Papua Campaign U.K.
Kontribusi anda akan kami melihat ada perubahan terhadap cita-cita rakyat papua barat demi kebebasan dan kemerdekaannya.
Peace ( by Voice of Baptist Papua)

Home » , , , » AIDS di Papua Sudah Seperti 'Genosida

AIDS di Papua Sudah Seperti 'Genosida

Written By Voice Of Baptist Papua on October 3, 2011 | 12:16 AM

AIDS di Papua dipicu oleh seks bebas.

VIVAnews -- Papua menempati urutan ke dua, setelah Jakarta, dalam tabel kasus HIV/AIDS tertinggi di Indonesia. Banyak di antara korban meninggal dunia.

Pemerhati HIV/AIDS dari Elijah Generation, Mena Robert Satya mengatakan, pemicu AIDS di Papua berbeda dengan di Jakarta. "Kalau di Jakarta lebih disebabkan karena kebanyakan penggunaan narkoba dan penggunaan jarum suntik. Namun kalau di Papua kebanyakan kasus adalah karena seks bebas," kata dia, saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu 2 Oktober 2011.


Di Papua, dia menjelaskan, seks bebas adalah kebiasaan buruk yang bahkan sampai tahap sistematis dan tak terkendali. "AIDS di Papua sudah seperti genosida. Jadi butuh tindakan nyata oleh semua pihak baik pemerintah, gereja, dan masyarakat agar tidak makin parah," tambah dia. "Jika tidak, maka diperkirakan 20 tahun kemudian kita hanya mendengar bahwa di atas tanah Papua pernah ada bangsa kulit hitam yang hidup dan akhirnya Papua hanya menjadi museum."

Mena berpendapat, tidak adanya lembaga-lembaga konseling yang memadai berkontribusi atas tingginya penderita di Papuia. "Ketika divonis AIDS kebanyakan mereka drop, karena mereka tidak bisa diterima oleh lingkungan. Sehingga, tidak sedikit yang meninggal justru karena ia sudah stres dulu karena divonis," tambah dia.

Karena itu, dia menambahkan, dibutuhkan rumah rehabilitasi bagi korban, untuk menekan tingginya angka kematian. Juga bisa diberikan konseling berdasarkan pendekatan spiritual dan moral.

Salah satu penyebab kematian juga karena kurangnya pengetahuan dan sosialisasi terhadap bahaya AIDS dan bagaimaan penanganannya terhadap orang yang telah mengidapnya.

Ditanya sejak kapan infeksi HIV ditemukan di Papua, Mena tak bisa memastikannya. "Sudah sejak lama," kata dia.

Sebelumnya, Kanit V Dir I Kamtranas Bareskrim Polri, Kombes Pol Guntur Setyanto mengatakan, selain HIV/AIDS, salah satu ancaman di Papua adalah minuman keras. Banyak masyarakat Papua meninggal karena alkohol, baik efeknya maupun keracunan. Juga kerap terjadi gangguan keamanan akibat minuman keras.
Read More>>VIVAnews
Share this article :

1 comment:

  1. Minum keras dan AIDS di Papua seperti ibu dan anak. Ibu melahirkan anak. Minuman keras itu ibu, dan kemudia melahirkan anak bernama HIV/AIDS.

    Ceritanya, ketika minumank keras di sebar diseantero papua, orang mabuk kepayang takaruang. Ketika mabuk orang bisa berbuat apa saja karena hilang kendali. Akibatnya, orang "baku naik takaruan". Reproduksi dan penyebaran HIV/AIDS pun terjadi.

    Nah, biar anak bernama HIV/AIDS ini bisa dibasmi, basimi dulu ibunya, minuman keras. Selama masi ada induknya, ia akan terus melahirkan anak bernama HIV/AIDS.

    Yang saya, heran, di Papua, secara diam-diam, aparat keamanan menjadi pengawal tak resmi penyebaran Minuman keras. Bukan rahasia lagi, para pemasuk Miras ini mendabat jaminan keamanan dari aparat untuk mengedarkan miras. Bahakan, ada beberapa oknum aparat yang justru menjadi bandarnya.

    Hm... akhirnya, pernyataan "sampai tahap sistematis dan tak terkendali" bisa di benarkan. Karena ada orang-orang yang sengaja membiarkan dan bahkan merawat agar pengedaran miras ini terus berjalan.

    sungu memprihatinkan. Rakyat Papua harus bertindak!

    ReplyDelete

Your Comment Here

Twitt VBPapua

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBP-News @VBaptistPapua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger