JAKARTA - LSM Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mencatat sejak Juli hingga awal September 2011, setidaknya terjadi delapan peristiwa kekerasan dan penembakan di Papua.
"Di antaranya yang tewas itu adalah 22 warga sipil laki-laki dan satunya adalah perempuan," ujar Koordinator KontraS, Haris Azhar saat mengelar jumpa pers di kantornya, Jakarta, Minggu (2/10/2011).
Peristiwa kekerasan ini, menurut KontraS, terjadi bukan semata terkait isu Papua Barat merdeka. "Kekerasan ini bukan karena murni isu Papua Barat merdeka saja, tetapi juga karena
kepentingan politik pemilukada serta kriminalitas situasi yang tidak menginginkan kondisi papua tenang dan damai," katanya.More TRIBUNNEWS.COM,
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here