Pelukis (foto Jubi) |
JUBI--- Merauke Integrated Food dan Energy Estate (MIFEE)
merupakan salah satu dari penggenapan agenda Amerika dan Indonesia
untuk mengeruk habis kekayaan alam di dalam perut bumi Papua.Untuk itu
seniman lukis asal Papua mencoba mengangkat masalah sumber daya alam ke
dalam sebuah lukisan yang dipamerkan di depan gedung Budaya di Kota
Jayapura.
“Kita jangan kaget perusahaan MIFEE itu sudah menjadi agenda
pencurian kekayaan alam Papua sejak tahun 1947,”ujar Menas Komunepai
seniman lukisan yang menyelaskan lukisannya yang diberi judul
"Mandataris PBB 16 Juli 1947."
Lukisan yang dijelaskan itu bukan suatu lukisan tanpa referensi
catatan sejarah. Menas mencoba memberikan penjelasan kepada para
pengunjung dan pendengar agar membaca juga buku-buku mengenai sejarah
Papua. Salah satu yang dirujuknya buku Pdt. Socrates Sofyan Yoman dan
Seltius Wonda.
“Kamu bisa membaca MIFEE ini suah menjadi agenda Amerika Serikat dan
Indonesia. Baca itu pada buku Socratez dan Selfius Wonda. Buku "Jeritan
Anak Bangsa di Halaman 47 menjelaskan agenda ini, ”tegasnya.
Wonda memang mencatatnya bahwa semua pengelolaan sumber daya alam
Papua ini di latar belakanggi oleh keikut sertaan Amerika Serikat.
“Semua kebijakan di Papua memang dilatar belakanggi oleh rencana
Amerikan untuk turut mengelolah kandungan kekayaan alam Papua
Barat,”katanya.
Pengenapan itu juga terwujud dalam aksi sejumlah perusahaan yang
beroperasi di Papua. Perusahaan tembaga di Timika, LNG tanguh di
Kabupaten Teluk Bintuni, perusahaan minyak Sele di Sorong dan sejumlah
perusahan Kayu, perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di Papua.
Dengan pengerusakan hutan yang ada, Menas membuat satu pertanyaan
untuk pemerintah yang merusak alam Papua ini. “Kemana dan kepada siapa
pemerintah menjual Co2 Papua?”katanya.
Ia mengatakan orang Papua tidak mengetahui semua yang menjadi rencana
pemerintah untuk mengambil kekayaan alam Papua. "Saya baru tahu kalau
itu bagian dari rencaca pemerintah dari dulu,"ujar Leo salah seorang
warga yang turut menyaksikan pameran dan penjelasan dari
pelukisnya.(Jubi/Vosxpapua)
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here