Foto Kompas(Mayarakat Papua Barat yang turun ke jalan Kamis (28/6/2012). |
Manokwari,-- Ratusan masyarakat Papua Barat di
Manokwari, Kamis (28/6/2012), turun ke jalan untuk mendesak Pemerintah
segera mengusut tuntas kasus demi kasus penembakan, teror dan aksi
kekerasan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), yang semakin meningkat di
Tanah Papua.
Pengunjuk rasa memulai aksinya dari Kantor Dewan Adat Papua (DAP) wilayah III Mnukwar di Jalan Pahlawan Sanggeng dengan melakukan longmarch di jalan-jalan dalam kota Manokwari, Papua Barat.
Dalam orasinya mereka meminta Pemerintah segera mengusut kasus pelanggaran HAM yang selama ini terjadi di Tanah Papua serta mengusut tuntas kasus penembakan oleh aparat gabungan Polisi dan Desus 88 terhadap Wakil Ketua I Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Mako Tabuni, tanggal 14 Juni 2012 lalu.
Massa juga meminta negara harus bertanggungjawab atas semua bentuk kekerasan dan kekejaman militer yang terjadi selama ini di Tanah Papua. Selain berorasi di sepanjang jalan, para pengunjuk rasa juga meneriakan yel yel merdeka, sambil membawa sejumlah spanduk dan pamflet yang berisikan tuntutan untuk segera menarik kembali militer dari Papua, dan hentikan rekayasa pembunuhan dengan dalil orang tidak dikenal.
Unjuk rasa masyarakat Papua Barat ini mendapat pengawalan ketat dari puluhan aparat kepolisian dari Mapolres Manokwari. Akibat unjuk rasa, sejumlah ruas jalan di dalam kota Manokwari mengalami kemacetan, meski demikian suasana kota berjalan normal dan kondusif.
Pengunjuk rasa memulai aksinya dari Kantor Dewan Adat Papua (DAP) wilayah III Mnukwar di Jalan Pahlawan Sanggeng dengan melakukan longmarch di jalan-jalan dalam kota Manokwari, Papua Barat.
Dalam orasinya mereka meminta Pemerintah segera mengusut kasus pelanggaran HAM yang selama ini terjadi di Tanah Papua serta mengusut tuntas kasus penembakan oleh aparat gabungan Polisi dan Desus 88 terhadap Wakil Ketua I Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Mako Tabuni, tanggal 14 Juni 2012 lalu.
Massa juga meminta negara harus bertanggungjawab atas semua bentuk kekerasan dan kekejaman militer yang terjadi selama ini di Tanah Papua. Selain berorasi di sepanjang jalan, para pengunjuk rasa juga meneriakan yel yel merdeka, sambil membawa sejumlah spanduk dan pamflet yang berisikan tuntutan untuk segera menarik kembali militer dari Papua, dan hentikan rekayasa pembunuhan dengan dalil orang tidak dikenal.
Unjuk rasa masyarakat Papua Barat ini mendapat pengawalan ketat dari puluhan aparat kepolisian dari Mapolres Manokwari. Akibat unjuk rasa, sejumlah ruas jalan di dalam kota Manokwari mengalami kemacetan, meski demikian suasana kota berjalan normal dan kondusif.
Editor : Glori K. Wadrianto (http://regional.kompas.com/
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here