Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr, dan Menteri Luar Negeri
Indonesia, Marty Natalegawa, berjanji untuk meningkatkan upaya menangani
penyelundupan manusia.
Menlu Australia Bob Carr bertemu Menlu RI Marty Natalegawa. |
Keduanya bertemu sebelum Senator Carr mengakhiri kunjungan resmi pertamanya ke Indonesia.
Senator Carr meninggalkan Jakarta hari ini setelah selama lima hari meninjau proyek-proyek bantuan dan bertemu dengan Marty Natalegawa.
Mereka membahas berbagai masalah pada hari Senin.
Natalegawa mengatakan, Indonesia dapat berbuat lebih banyak untuk menangani penyelundupan manusia.
Senator Carr meninggalkan Jakarta hari ini setelah selama lima hari meninjau proyek-proyek bantuan dan bertemu dengan Marty Natalegawa.
Mereka membahas berbagai masalah pada hari Senin.
Natalegawa mengatakan, Indonesia dapat berbuat lebih banyak untuk menangani penyelundupan manusia.
"Tapi
kami berusaha sebaik-baiknya pada tingkat nasional, bekerjasama dengan
Australia dan negara-negara sahabat lainnya, untuk mematahkan operasi
para penyelundup manusia," katanya.
Senator Carr mengatakan, mereka juga setuju untuk bekerjasama dalam operasi penyelamatan kapal-kapal pencari suaka yang tenggelam di laut.
Senator Carr mengatakan, mereka juga setuju untuk bekerjasama dalam operasi penyelamatan kapal-kapal pencari suaka yang tenggelam di laut.
"Kita akan menjajaki suatu program pertukaran spesialist SAR," katanya.
Dua kapal pencari suaka dalam perjalanan ke Australia karam bulan Juni lalu, menewaskan lebih dari 90 orang.
Menlu Bob Carr juga mengemukakan keprihatinan tentang hak asasi manusia di Papua.
Dua kapal pencari suaka dalam perjalanan ke Australia karam bulan Juni lalu, menewaskan lebih dari 90 orang.
Menlu Bob Carr juga mengemukakan keprihatinan tentang hak asasi manusia di Papua.
Ia mengatakan, kedaulatan Indonesia di Papua tak perlu dipersoalkan lagi dan ia ingin jurnalis asing diijinkan masuk ke Papua.
"Indonesia
menerima argumen tentang tranparansi yang lebih besar, kunjungan oleh
jurnalis, misalnya, dan memahami bahwa hal itu akan menghindarkan salah
pengertian tentang bagaimana Papua ditangani."
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here