Fhoto Ilustrasi |
DEIYAI - Lagi-lagi minumas keras (Miras) memakan
korban. Kali ini terjadi di Kabupaten Deiyai, 7 warga dilaporkan
tewas sementara 1 orang lainnya dalam keadaan tubuh kritis. Mereka
minum dalam keadaan kelompok dan menurut saksi mata Marten Adii anggota
Pol-PP Deiyai kepada Bintang Papua mereka mulai minum hari Selasa
tanggal 10 Juli hingga hari Kamis tanggal 12 berturut 2 hari siang
dan malam.
Begitu selesai minum hari Kamis sekitar pukul 04.00 dini hari, mereka pulang ke rumahnya masing – masing. Setelah pagi dikabarkan 4 orang meninggal dunia akibat miras tadi, masing – masing Oktotpia Adii (23), Tinus Giyai (13), Aten Ikomou (26), dan Yan Mote (25). Sementara 3 orang lainnya Agus Mote (32), Asis Mote (28), Domin Mote (27) dilarikan ke rumah sakit umum Daerah (RSUD) Kabupaten Paniai untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara salah satu warga lain Damianus Mote (32) dirawat di rumah tempat tinggal. Akhirnya 3 (tiga) orang yang dirawat di rumah sakit akhirnya tidak tertolong, dan tanggal 12 sore pihak keluarga membawa mayat ke Deiyai.
Menurut Dokter yang menangani ketiga warga yang enggan sebutkan namanya mengatakan melihat dari pola kematiannya alkohol oplosan. Mereka minum bukan alkohol takaran rendah yang biasa dikonsumsi tetapi kemungkinan alkohol kimia yang dia oplos terus dia konsumsi, sehingga alkohol seperti ini menyebabkan otak dan lifer sehingga menyebabkan kematian. “Karena sudah kami berikan penanganan sesuai dengan ilmu yang kami dapat. Ketika ada keracunan beralkohol itu masih tidak bisa tertolong,”katanya. Menurutnya bahwa kalau keracunannya kena yang hubungannya dengan dosis alkoholnya yang mengkonsumsi sedikit dia bisa selamat. Menurut informasi yang didapat rumah sakit bahwa 4 orang sudah meninggal dunia duluan, yang datang ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Paniai sebanyak 3 orang, sayang ketiga – tiganya meninggal.
“ Tiga orang yang datang disini telah kita tangani sesuai ilmu yang kita miliki tetapi memang dari tiga orang yang datang 1 datang dalam keadaan meninggal sedangkan dua orang lainnya dalam keadaan kritis. Kita lakukan penanganan masih tidak bisa tertolong,”katanya.
Di tempat yang terpisah wartawan Bintang Papua menemui Kapolsek Waghete Ipda Ones Kotouki,S.Sos membenarkan kematian ke-7 orang tersebut dan satu orang lainnya berada di rumahnya dalam keadaan tubuh kritis. mereka mulai minum dua hari sebelum musiba ini terjadi. Menurutnya bahwa dirinya bersama anggotanya selalu sosialisasi terkait pelarangan dan peredarangan minuman keras, permainan judi seperti togel dan sejenisnya. Mereka tidak pernah ikuti nasehat, sosialisasi yang pernah kita sampaikan terhadap masyarakat.
Ditanya tentang kronologis Kapolsek mengatakan, minuman yang mereka konsumsi ini alkohol yang biasa simpan di rumahsakit, bukan minuman keras. Alkohol tersebut hasil curian karena sebuah karton telah dicuri di puskesmas waghete. Dikatakan semalam mereka minum di suatu tempat. Dirinya hingga saat ini belum mengetahui kronologis musibah tersebut.
Dikatakan dengan adanya musibah ini mudah – mudahan menjadi pelajar bagi pemuda yang lain untuk tidak melakukan lagi kedepan dan mereka harus mendukung program pembasmian minuman keras yang sementara dijalankan pihak polsek, koramil dan pemerintah daerah.
Sumber: Bintang papua
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here