Mako Tabuni ( Wakil Ketua KNPB) |
Kepolisian Indonesia untuk mengungkapkan kasus teror penembakan
di Jayapura tidak mendapatkan hasil akhinya berbuntut kepada penembakan
kepada sala satu pemimpin gerakan activist KNPB MUSA alias MAKO TABUNI
telah ditembak mati pada pukul 8:03 pagi WIT di Perumas III Waena oleh
operasi gabungan polisi dan Densus 88.
Hal ini jelas terbukti bahwa upaya teror dan penembakan merupakan
operasi intelijen Indonesia dalam rangka mengkambing hitamkan setiap
aktivis HAM di Papua. Penangkapan dan penembakan pentolan aktivis KNPB
oleh polisi Indonesia terbukti bahwa apa yang dilakukan polisi terhadap
upaya pengusutan pelaku teror penembakan adalah penipuan publik karena
justru polisi yang balik melakukan teror penangkapan dan penembakan
para aktivis tanpa prosedur hukum yang jelas.
Operasi Polisi di Papua Malam hari |
Tindakan polisi Indonesia semakin membrutal terhadap warga asli Papua
sebagai aktivis KNPB dan melakukan pelanggaran HAM berat, dan tindakan
polisi bukan dalam rangka mengungkap kasus teror penembakan dijayapura
tetapi murni bentuk operasi khusus yang telah di intruksikan Presiden
Republik Indonesia untuk menambah pasukan elit kepolisian Indonesia ke
Papua dalam rangka Operasi khusus.
Presiden Republik Indonesia harus bertanggung jawab ata semua bentuk
operasi yang bersifat diskriminasi terhadap warga Papua asli di tanah
mereka sendiri, operasi ini murni bentuk pelanggaran HAM berat yang
dibuat oleh Indonesia terhadap masyarakat Asli Papua.
Penembakan atas pentolan aktivis KNPB MAKO TABUNI merupakan murni
operasi khusus yang diboncengi dengan alasan mengungkapkan kasus teror
dan penembakan akhir-akhir ini di kota Jayapura, telah terbukti bahwa
polisi bukan mengusut kasus teror dan penembakan tetapi melakukan
penangkapan, penembakan kepada aktivis tidak sesuai degan hukum yang
berlaku di republik Indonesia.
Polisi tidak melindungi warga Papua asli sebagai bagian dari warga
Negara Indonesia tetapi melihat sebagai musuh dan keberpihakan polisi
murni dalam rangka mengamankan penduduk non Papua yang ada di Papua maka
Operasi ini merupakan tidakan diskriminativ dan menghilangkan nyawa
orang asli Papua dan operasi ini merupakan tindakan teror Negara yang
dilakukan khusus untuk orang Papua.
Bentuk operasi ini dirancang khusus kedalam kinerja Polisi Indonesia
degan alasan mengungkap kasus penembakan dan teror di kota Jayapura
dan berupaya untuk menghindar dari bentuk-bentuk Pelanggaran HAM di
Papua.
Tindakan ini dalam rangka mengalihkan perhatian dunia bahwa polisi
melakukan pengamanan tindakan kriminal di tanah Papua, dan
mendiskreditkan upaya aktivis KNPB sebagai pelaku kriminal dan dalam
kesempatan itu polisi Indonesia memanfaatkan isu kriminal untuk menembak
dan menculik para activis HAM di Papua
News source: PapuaPost
Ulah KNPB dalam demo yang rusuh jg patut dipertanyakan,.. ada oknum2 provokator disana?
ReplyDeleteKembali pada sejarah .... "pengembalian" tanah Papua ke "pangkuan Ibu Pertiwi" di tahun 1963 bukannya tanpa reserve. Pemerintahan Soekarno di masa itu telah memberikan janji kepada Raja-raja adat Papua bahwa paling lambat 5 tahun sejak penyerahan tanah Papua ke pangkuan Ibu Pertiwi, Papua diberi kesempatan yang adil dan terbuka utk menentukan sendiri keputusannya utk tetap bergabung dalam RI atau berdiri sendiri sebagai negara merdeka, namun masuk dalam kesatuan multilateral di forum ASEAN.
ReplyDeleteSayangnya ... janji Soekarno ini tidak pernah dapat terwujud karena 2 tahun setelah "kembalinya" tanah papua ke pangkuan Ibu pertiwi, Soekarno dikudeta oleh kelompok Soeharto yang (melalui jalur konspiratif yang rumit dan belum tuntas terungkap hingga saat ini) didukung oleh kekuatan pemenang Perang Dunia II (Amerika - Inggris).
Tahun 1969 ... dengan dukungan penuh dari USA (yang memang telah diberi konsesi sangat luas oleh Soeharto sebagai balas jasa atas keberhasilan kudeta AD poros Soeharto thdp kekuasaan Soekarno) ... dengan bahasa klise memenuhi janji RI kepada anak negeri Papua ... dibuatlah "drama Penentuan Pendapat Rakyat" yang hasil akhirnya telah dapat ditebak (sebagaimana pementasan drama rutin 5-tahunan sepanjang tahun 1967 hingga 1997).
Babakan sejarah selanjutnya ... adalah benar Republik Indonesia MENJAJAH Papua Barat sejak tahun 1963 hingga sekarang ... sebagaimana sejak tahun 1975 hingga 1999 Republik Indonesia MENJAJAH Timor Leste.
Jadi ... mari DUKUNG dan PERJUANGKAN HAK RAKYAT PAPUA UTK MENENTUKAN SENDIRI ARAH KEHIDUPAN BANGSANYA!! FREEDOM FOR WEST PAPUA!!
TINDAKAN PEMERINTAH INDONESIA AMBIL BRUTALITAS APARAT NEGARA INI SANGAT SALAH. TINDAKAN MAKO TABUNI SALH PROSES SESUAI DENGAN PROSEDUR HUKUM YANG BERLAKU. KO SEAKAN AKAN MAKO JADIKAN KAMBING HITAM. APAKAH PRODUK DI INDONESIA INI TIDAK UNTUK PROSES INI KAAAA / APA!!!!!!
ReplyDeleteSANTERNYA LAGI ADA ULAH ISLAMIST UNTUK ISLAMISASI PAPUA DENGAN KAWIN ANTARA SUKU PENDATANG DAN SUKU ASLI LALU DIISLAMKAN, INI TRIK PEMERINTAH RI SEHINGGA POPULASI NON MUSLIM DAN PENDUDUK ASLI PUNAH. DUKUNG KEMERDEKAAN PAPUA, KALAU BISA ALIANSI DENGAN ISRAEL DAN NEGARA KRISTEN LAINNYA.
ReplyDeletePemikiranmu terlampau jauh dan mengada-ada, kawan. Berfikirlah positif dan gunakan kasih yang ada di dalam hatimu. Niscaya akan terkikis sgala pemikiran picikmu. Bersatulah ummat beragama di Indonesia. Percayalah. Bukan Tuhan yang menginginkan perpecahan. Akan tetapi, Ego di dalam diri kitalah yang menginginkan itu. Jangan mendahului Tuhan.
ReplyDeleteWah ini, main bunuh aja..sungguh miris
ReplyDeleteBikin Penasaran aja
KLIK DISINI