SUARA BAPTIS PAPUA

Dukung Aksi Perdamaian Atas Kekerasan di Papua Barat.
Jika Anda Peduli atas kemanusiaan Kaum tertindas di Papua barat Mohon Suport di sini:

Please donate to the Free West Papua Campaign U.K.
Kontribusi anda akan kami melihat ada perubahan terhadap cita-cita rakyat papua barat demi kebebasan dan kemerdekaannya.
Peace ( by Voice of Baptist Papua)

Apa Solusi Atas Konflik Papua?

Scoop Voice Baptist

About Me

My Photo
Papua, Papua barat/Indonesia, Indonesia
Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua tidak akan pernah memilih diam ketika umat ditintas dan akan terus bersuara sampai keadilan benar-benar terjadi di tanah papua

Voice of Baptist Papua

Asian Human Rights Commission

Welcome to Suara Baptis Papua Online

SB - PAPUA-News

© Copyright 2011 suara baptis papua. Powered by Blogger.

Latest Post

Showing posts with label Miras. Show all posts
Showing posts with label Miras. Show all posts

Dokter, 8 orang Tewas Akibat Miras, Bukan Munuman Keras Biasa, Tapi Alkohol Aplosan Bercampur Kimia

Written By Voice Of Baptist Papua on July 16, 2012 | 5:13 AM

Acara Pemakaman di Deiyai
Lagi-lagi minuman keras (Miras) memakan korban.  Kali ini terjadi   di Kabupaten Deiyai,  8 warga  dilaporkan tewas sementara 1 orang lainnya dalam keadaan tubuh kritis.  Mereka minum dalam keadaan kelompok dan menurut saksi mata Marten Adii anggota Pol-PP Deiyai kepada Bintang Papua mereka mulai minum hari Selasa tanggal 10 Juli  hingga hari Kamis tanggal 12  berturut  2 hari siang dan malam.

Begitu selesai minum hari Kamis  sekitar pukul 04.00 dini hari, mereka pulang ke rumahnya masing – masing. Setelah pagi dikabarkan 4 orang  meninggal dunia akibat miras tadi, masing – masing Oktotpia Adii (23), Tinus Giyai (13), Aten Ikomou (26), dan Yan Mote (25). Sementara 3 orang lainnya Agus Mote (32), Asis Mote (28), Domin Mote (27) dilarikan ke rumah sakit umum Daerah (RSUD) Kabupaten Paniai untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara salah satu warga lain Damianus Mote (32)  dirawat di rumah tempat tinggal. Akhirnya 3 (tiga) orang yang dirawat di rumah sakit akhirnya tidak tertolong, dan tanggal 12 sore pihak keluarga membawa ma

Dikatakan, soal minuman keras orang minum sampai satu minggu atau lebih memang biasa sampai kandas, tetapi sampai mengakibatkan menghembus nyawa yang terjadi sekarang itu dimana – mana – tidak ada. Minuman yang mereka konsumsi itu sejenis apa?, sejauh ini pihak kepolisian dan team medis juga terkesan lipat tangan  melihat masalah serius yang terjadi daerah kita. 

Keluhan yang sama juga disampaikan Kepala Suku sekaligus Ketua Dewan Adat Kabupaten Deiyai atas terjadinya peristiwa yang membawa korban jiwa itu.  

Diharapkan, KOMNAS HAM Papua untuk segera tangani persoalan ini karena persoalan ini bukan karena minuman keras. “Tetapi kami duga ada barang serius yang campur dalam minuman sehingga dalam waktu yang relatif singkat (sehari dan dua hari bisa mengabisi sejumlah orang.  Kamim laporkan bahwa minuman yang mereka konsumsi adalah jenis alkonol yang bukan minuman biasa yang mereka konsumsi,”katanya.  

Minuman yang mereka konsumsi  seperti yang dikatakan  Dokter yang menanganinya mengatakan melihat dari pola kematiannya alkohol oplosan. Mereka minum bukan alkohol takaran rendah yang biasa dikonsumsi tetapi kemungkinan alkohol kimia yang dia oplos trus dia konsumsi, sehingga alkohol seperti ini menyerang otak dan  lifer sehingga menyebabkan kematian. “Karena sudah kami berikan penanganan sesuai dengan ilmu yang kami dapat. Ketika ada keracunan beralkohol itu  masih tidak bisa tertolong,”tambahnya.

Sementara itu menurut saksi  hidup Domin Mote (42) yang juga mengkonsusi miras pada saat itu mengatakan dirinya diajak oleh temanya  untuk minum sama – sama. Setelah minuman itu habis diajak lagi untuk beli kembali ke tempat yang mereka beli. Tempat jual minuman adalah PT DMT yang sedang mengerjakan Jalan menuju Yaba dan kampung Kokobaya.

Setelah mereka beli diajak kembali ke rumah untuk lanjutkan minum karena tidak sadar  dirinya kehilangan kesadaran dan terbanting di rumah. Ketika wartawan Bintang Papua menanyakan dirinya bersama teman membeli minuman jenis alkohol yang yang biasa disimpan di rumah sakit. Sebuah botol putih berpenutup biru yang dijual oleh perempuan yang ada di sebuah kem tersebut.

Menurutnya dirinya minum hanya satu botol bersama 4 orang dan teman yang lain mereka sudah mulai minum sebelum 1 hari mereka minum. Setelah dua hari minum kepala saya berat dan mata sudah tidak bisa lihat, sehingga terbanting di rumah.  Istripun karena tidak miliki uang maka tidak bisa bawa ke rumah sakit untuk perawatan selanjutnya.

‘Saya syukur karena ibu tidak bawa saya ke rumah sakitkarena mereka bertiga yang masuk rumah sakit mereka tidak bisa tertolong dan bawa pulang mayat,”kata Domin.  

KNPB menghimbau kepada rakyat bangsa Papua untuk tidak boleh mengkonsumsi minuman Keras (miras), karena dimana semua pedakang yang menjual minuman keras, untuk orang papua akan dikasih yang beracun, maka diharapkan tidak mengkonsumsi lagi. Kami juga menghimbau kepada seluruh negara-negara didunia bahwa, inilah pembunuhan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia terhadap orang pribumi Papua dengan cara racun, makanan, minuman, dan penembakan secara terang-tengan serta dengan berbagai macam cara. Oleh karena ketidak adilan yang terus terjadi dari sejak 1963 hingga kini,  maka rakyat Papua menuntut Penentuan Nasib Sendiri,melalui mekanisme Referendum.

Sumber, Binpa dan KNPB-News




Pesta Miras,7 Tewas, 1 Kritis di papua

Written By Voice Of Baptist Papua on July 14, 2012 | 7:59 PM

Fhoto Ilustrasi
DEIYAI - Lagi-lagi minumas keras (Miras) memakan korban.  Kali ini terjadi   di Kabupaten Deiyai,  7 warga  dilaporkan tewas sementara 1 orang lainnya dalam keadaan tubuh kritis.  Mereka minum dalam keadaan kelompok dan menurut saksi mata Marten Adii anggota Pol-PP Deiyai kepada Bintang Papua mereka mulai minum hari Selasa tanggal 10 Juli  hingga hari Kamis tanggal 12  berturut  2 hari siang dan malam.

Begitu selesai minum hari Kamis  sekitar pukul 04.00 dini hari, mereka pulang ke rumahnya masing – masing. Setelah pagi dikabarkan 4 orang  meninggal dunia akibat miras tadi, masing – masing Oktotpia Adii (23), Tinus Giyai (13), Aten Ikomou (26), dan Yan Mote (25). Sementara 3 orang lainnya Agus Mote (32), Asis Mote (28), Domin Mote (27) dilarikan ke rumah sakit umum Daerah (RSUD) Kabupaten Paniai untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara salah satu warga lain Damianus Mote (32)  dirawat di rumah tempat tinggal. Akhirnya 3 (tiga) orang yang dirawat di rumah sakit akhirnya tidak tertolong, dan tanggal 12 sore pihak keluarga membawa mayat ke Deiyai.

Menurut Dokter yang menangani ketiga warga yang enggan sebutkan namanya mengatakan melihat dari pola kematiannya alkohol oplosan. Mereka minum bukan alkohol takaran rendah yang biasa dikonsumsi tetapi kemungkinan alkohol kimia yang dia oplos terus dia konsumsi, sehingga alkohol seperti ini menyebabkan otak dan  lifer sehingga menyebabkan kematian. “Karena sudah kami berikan penanganan sesuai dengan ilmu yang kami dapat. Ketika ada keracunan beralkohol itu  masih tidak bisa tertolong,”katanya. Menurutnya bahwa kalau keracunannya kena  yang hubungannya dengan dosis alkoholnya yang mengkonsumsi sedikit dia bisa selamat.  Menurut informasi yang didapat rumah sakit bahwa 4 orang sudah meninggal dunia duluan,  yang datang ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Paniai sebanyak 3 orang,  sayang ketiga – tiganya meninggal.

“ Tiga orang yang datang disini telah kita tangani sesuai ilmu yang kita miliki tetapi memang dari tiga orang yang datang 1 datang dalam keadaan meninggal sedangkan dua orang lainnya dalam keadaan kritis. Kita lakukan penanganan masih tidak bisa tertolong,”katanya.

Di tempat yang terpisah wartawan Bintang Papua menemui Kapolsek Waghete Ipda Ones Kotouki,S.Sos membenarkan kematian ke-7 orang tersebut dan satu orang lainnya berada di rumahnya dalam keadaan tubuh kritis. mereka mulai minum dua hari sebelum musiba ini terjadi. Menurutnya bahwa dirinya bersama anggotanya selalu sosialisasi terkait pelarangan dan peredarangan minuman keras, permainan judi seperti togel dan sejenisnya. Mereka tidak pernah ikuti nasehat, sosialisasi yang pernah kita sampaikan terhadap masyarakat.

Ditanya tentang kronologis Kapolsek  mengatakan, minuman yang mereka konsumsi ini alkohol  yang biasa simpan di rumahsakit, bukan minuman keras. Alkohol tersebut hasil curian karena sebuah karton telah dicuri di puskesmas waghete. Dikatakan semalam mereka minum di suatu tempat. Dirinya hingga saat ini belum mengetahui kronologis musibah tersebut.

Dikatakan dengan adanya musibah ini mudah – mudahan menjadi pelajar bagi pemuda yang lain untuk tidak melakukan lagi kedepan dan mereka harus mendukung program pembasmian minuman keras yang sementara dijalankan pihak polsek, koramil dan pemerintah daerah.

Sumber: Bintang papua
 

Twitt VBPapua

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBP-News @VBaptistPapua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger