SUARA BAPTIS PAPUA

Dukung Aksi Perdamaian Atas Kekerasan di Papua Barat.
Jika Anda Peduli atas kemanusiaan Kaum tertindas di Papua barat Mohon Suport di sini:

Please donate to the Free West Papua Campaign U.K.
Kontribusi anda akan kami melihat ada perubahan terhadap cita-cita rakyat papua barat demi kebebasan dan kemerdekaannya.
Peace ( by Voice of Baptist Papua)

Home » , , » Imparsial: Jumlah Prajurit TNI di Papua Mencapai 16.000

Imparsial: Jumlah Prajurit TNI di Papua Mencapai 16.000

Written By Voice Of Baptist Papua on August 17, 2011 | 5:37 AM

JAKARTA - Aktivis Imparsial Al A'raf menilai ancaman disintegrasi Papua yang kini mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) disebabkan oleh perbedaan pandangan antar tokoh nasionalis nasional dan nasionalis Papua.

Menurut Al A'raf lantaran perbedaan pemahaman integrasi Papua itu mengakibatkan pemahaman antara pusat dan daerah berbeda.
Hal lain, kata Al A'raf, adalah tuntutan referendum masyarakat Papua, disebabkan gagalnya pembangunan ekonomi oleh pemerintah. "Kegagalan ekonomi pembangunan nasional juga menjadi pemicu tuntutan mereka," jelasnya.
"Dalam aspek politik, dalam politik demografi, persoalaan terbesar adalah inkonsistensi politik pemerintah pusat dalam pemekaran," kata dia.


Hal lain, kata Al A'raf, adalah tuntutan referendum masyarakat Papua, disebabkan gagalnya pembangunan ekonomi oleh pemerintah. "Kegagalan ekonomi pembangunan nasional juga menjadi pemicu tuntutan mereka," jelasnya.
Justru kata Al A'raf, ladang masalah yang hingga saat ini berlangsung adalah kegagalan dalam pembangunan politik. Kegagalan pembangunan politik ini terjadi karena diwarnai oleh kekerasan politik sebagaimana pemberlakuan operasi militer. "Kegagalan dan kekerasan politik yang terus berlangsung, operasi militer yang disebut securitasi Papua yang melanggar HAM," kata dia.
"Dalam nasionalis Indonesia integrasi Papua sudah selesai, yakni dengan berakhirnya perang," ujar Al A'raf saat diskusi dengan tema Papua Dianaktirikan, Kini Terancam Lepas di Rumah Perubahan, Jalan Gajah Mada, Jakarta, Selasa (16/8/2011).
Bahkan kata Al A'raf operasi militer yang dijalankan hampir setara dengan kondisi Darurat Militer seperti yang pernah terjadi di Aceh. Menurut data yang dia miliki pasukan militer yang kini berada di Papua telah mencapai 16.000 ribu pasukan.

"TNI hingga saat ini 14.800 sampai 16.000 pasukan. Sebangun dengan darurat militer Aceh. Yang itu tidak memiliki landasan hukum. Seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah," tegasnya. More>>Imparsial: Jumlah Prajurit TNI di Papua Mencapai 16.000
Share this article :

0 Komentar Anda:

Post a Comment

Your Comment Here

Twitt VBPapua

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBP-News @VBaptistPapua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger