JAYAPURA—Proyek Merauke Integrated Food and Energy  Estate (MIFEE) telah mendapatkan tanggapan dari Komite Penghapusan  Diskriminasi Rasial PBB melalui surat yang dikirim Chairperson of the  Committee on the Elimination of Racial  Discrimination Anwar Kemal   kepada Duta Besar Untusan Tetap dan Misi Tetap Indonesia di Genewa H.E.M  Dian Triansyah Djani  dimana salah satu komisi PBB ini meminta kepada  pemerintah Indonesia tentang beberapa hal.     Pertama, mempertimbangkan mengundang Pelapor Khusus PBB tentang situasi  HAM dan kebebasan dasar masyarakat adat. Kedua, bertemu dengan Komite  CERD guna membicarakan masalah masalah ini, dalam  sidang Komite  mendatang di Genewa dari tanggal 13 Pebruari sampai 13 Maret 2012.  Ketiga, menyampaikan  informasi tentang semua isu dan masalah yang  dijabarkan dalam surat tersebut, sebelum  tanggal 31 Januari.  
Hal  ini disampaikan Koalisi  Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) antara lain  FOKER LSM Papua, Sawit Watch, Greenpeace, SKP Jayapura dan Walhi serta  Sorpatom ketika menggelar jumpa pers di Swissbelt Hotel, Jayapura, Rabu  (12/10) 
Koalisi LSM mengatakan, menanggapi respons PBB  terhadap  proyek MIFEE, Koalisi LSM mendesak pemerintah Indonesia agar  menghentikan secara total setiap aktivitas yang  berkaitan dengan proyek  MIFEE dan mengundang pelapor khusus PBB tentang situasi  HAM dan  kebebasan dasar masyarakat adat untuk meninjau proyek  tersebut sebelum   31 Januari 2012.
MIFEE untuk Estat Pangan  dan Energi Terpadu  Merauke disebut sebut bermakna sangat strategis bagi keamanan persediaan  pangan dan cadangan energi Indonesia.
Read more>> UN Minta Indonesia Pertimbangkan Kedatangan Pelapor Khusus PBB
Trump's nuclear testing order sparks pushback from Russia, China and the UN
                      -
                    
*https://www.sbs.com.au/news/article/trump-nuclear-testing-order-pushback/a21zghnl1*
11 minutes ago
 

 
 
 
 
 
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here