Terbentuknya Parlemen Nasional West Papua Sebagai Lanjutan dari New Guinea Raad
Parlemen Nasional West Papua yang disingkat PNWP akhirnya menetapkan Mr.
Benny Wenda sebagai Ketua Diplomat international West Papua dan
Jennifer Robinson dari ILWP sebagai Pelapor Khusus West Papua di PBB
|
Bucthar Tabuni ( Aktivis Papua) |
Pada tanggal 4-5 April 2012, 23 Parlemen Rakyat Daerah mengadakan
Konferensi Nasional West Papua di Jayapura guna membentuk Parlemen
Nasional West Papua. Momen tanggal 4-5 April adalah hari yang sangat
bersejarah bagi rakyat West Papua, dimana pada tanggal tersebut pertama
kalinya rakyat West Papua dibawah administrasi pemerintah koloni
Kerajaan Belanda terbentuk Nieuw Guinea Raad atau Dewan New Guinea.
Dewan New Guinea terbentuk dan akhirnya menetapkan Bendera nasional West
Papua ( Bintang Fajar), Lagu nasional West Papua ( Hai Tanahku Papua).
Simbol Nasional yang ditetapkan ini telah mendapat surat persetujuan dan
ketetapan dari pemerintah koloni Kerajaan Belanda sebagai symbol
nasional West Papua. Dan Pemerintah Koloni Kerajaan Belandapun
menyetujui dalam bentuk surat ketetapan dan keputusan untuk menaikan
Bendera West Papua sejajar dengan Bendera Pemerintah kerajaan Belanda
pada tanggal 1 Desember 1961.
Pada tanggal 4-5 April 2012 New
Guinea Raad tahap kedua telah berhasil dibentuk di Jayapura yang, ribuan
massa rakyat West Papua dimobilisasi oleh KNPB ke Jayapura untuk
mebentuk Parlemen Nasional West Papua. Parlemen Nasional West Papua
dibentuk untuk memperjuangkan terwujudnya hak penentuan nasib sendiri
bagi rakyat dan bangsa West Papua berdasarkan prinsip-prinsip hukum
international, standar-standar hak asasi manusia dan Piagam PBB.
Didalam Parlemen Nasional West Papua ada terdapat 7 kelompok atau
semirip Fraksi. Fraksi-fraksi itu adalah Fraksi Tabi, Fraksi Saireri,
Fraksi Doberai, Fraksi Domberai, Fraksi Mepago, Fraksi Lapago, Fraksi
Ha-Anim. Masing-masing Fraksiatau kelompok tersebut terdapat 40
anggota. Jadi jumlah keseluruhan anggota Parlemen Nasional West Papua
adalah 280 orang anggota Parlemen Nasional West Papua.
40 orang
anggota Parlemen dari 7 Fraksi tersebut dipilih atau ditunjuk langsung
oleh rakyat di daerah dalam sidang Paripurna Parlemen Rakyat Daerah
pada 23 Parlemen Rakyat Daerah tersebut. Quota 40 orang anggota Parlemen
Nasional tersebut dibagi habis dalam daerah-daerah yang ada pada 7
Fraksi atau kelompok tersebut.
40 orang dari setiap 7 Fraksi
tersebut dibagi habis dalam 4 Komisi yang ada pada Parlemen Nasional
West Papua yang mana sebagai alat kelengkapan Parlemen. 7 Fraksi
tersebut berhak untuk mendistribusikan anggota pada 4 komisi tersebut. 4
Komisi tersebut adalah Komisi Urusan Luar Negeri, Komisi Pertahanan
dan Keamanan, Komisi Hukum dan HAM serta Komisi Anggaran.
Parlemen
Nasional West Papua memiliki Ketua dan 7 Wakil Ketua. Ketua Parlemen
Nasional West Papua di usulkan dari 7 Fraksi tersebut dan 280 anggota
Parlemen Nasional West Papua dari 7 Fraksi tersebut melakukan pemilihan.
Dan 7 Wakil Ketua dari Ketua Parlemen Nasional West Papua dipilih dan
ditunjuk langsung oleh 7 Fraksi tersebut., sehingga Nampak mewakili
unsure perwakilan 7 Fraksi atau kelompok system politik masyarakat West
Papua.
Buktar Tabuni yang duluhnya adalah Ketua KNPB terpilih
sebagai Ketua Parlemen Nasional West Papua dan didampingi oleh 7 wakil
Ketua dari 7 Fraksi atau kelompok tersebut.
Pada saat bersamaan
sebuah Konferensi untuk terbentuknya Parlemen Nasional West Papua di
selenggarakan di jayapura pada tanggal 4-5 April 2012, di Belandapun
telah dilaksanakan Konferensi dengan thema Niuw Guinea Raad ( Dewan
Papua ) sebagai langkah Pertama yang di hadiri oleh sejumlah anggota
Parlemen Belanda, ILWP dan Pemimpin Kemerdekaan West Papua Mr. Benny
Wenda. Pada saat itulah Benny Wenda melaporkan kepada sejumlah anggota
Parlemen Belanda tentang terbentuknya Parlemen Nasional West Papua dan
keinginan kuat rakyat West Papua untuk bebas dari Pemerintah koloni
Indonesia. Sejumlah anggota Parlemen Belanda tersebut meresponnya
mendukung hak penentuan nasib sendiri rakyat West Papua dan masalah ini
mereka akan bawah dan dibahas pada Parlemen Kerajaan Belanda.
Parlemen Nasional West Papua yang disingkat PNWP akhirnya menetapkan Mr.
Benny Wenda sebagai Ketua Diplomat international West Papua dan
Jennifer Robinson dari ILWP sebagai Pelapor Khusus West Papua di PBB.
Menurut Rencana Parlemen Nasional dalam waktu dekat akan mengumumkan
deklarasi Parlemen Naisonal West Papua tentang Manifesto Politik rakyat
dan bangsa West Papua.
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here