Benny Wenda "Koloni Indonesia yang Tersembunyi" di Oslo Freedom Forum
|
Benny Wenda ( Berbicara di Forum UK) |
Jayapura,-- Oslo Freedom Forum, sebuah
forum internasional untuk mengatasi krisis kemanusiaan telah berlangsung
sejak kemarin, Senin (7/5) hingga besok (9/5). Konferensi yang telah
memasuki tahun keempat ini menjadwalkan Benny Wenda, pendiri
International Lawyer for West Papua (ILWP) sebagai pembicara bersama
beberapa tokoh Hak Asasi Manusia (HAM) lainnya.
Konferensi tahunan ini diikuti oleh tokoh-tokoh dari Wikipedia dan
Google; penulis buku-buku terlaris, seperti The Shadow War, Consent of
the Networked, and You Can’t Read This Book, aktivis anti-perbudakan
dari Kamboja, Haiti, dan Nepal; pemimpin oposisi dari Ethiopia , Rusia,
dan Singapura, serta individu yang menggunakan media seni untuk
menyoroti krisis hak asasi manusia, dan aktivis bawah tanah dari rezim
di Equatorial Guinea, Pakistan, Arab Saudi, dan Zimbabwe.
Sebagaimana
dirilis melalui website oslofreedomforum.com, Benny Wenda akan tampil
dalam sesi keempat, hari ini (8/5) dengan tema Spotlight on Repression.
Selain Benny Wenda, pembicara dalam sesi keempat ini adalah Tutu
Alicante (Equatorial Guinea), Manal al-Sharif (Saudi Arabia), Jestina
Mukoko (Zimbabwe) dan Alexey Tikhonov (Kazakhstan). Sesi sebelumnya
dalam forum ini telah menampilkan Julia Ormond (Artis Hollywood dan
Pemenang Emmy Award), Garry Kasparov (Mantan Juara Dunia Catur), Natalia
Pelevine (Penulis Skenario dan Sutradara Teater) dan Jeta Xharra
(Jurnalis dan Editor Balkan Investigative Reporting Network's). Benny
Wenda sendiri akan berbicara tentang Koloni Indonesia yang Tersembunyi.
Konferensi
ini menampilkan visioner dari akademisi, advokasi, bisnis, media,
politik, kewirausahaan sosial, dan teknologi yang akan menjelaskan
beberapa rezim di dunia setidaknya dikenal dan paling represif dan
bertukar pikiran tentang cara terbaik untuk mengatasi krisis
kemanusiaan.
Oslo Freedom Forum bertujuan untuk membawa isu-isu
kemanusiaan ke puncak agenda global selain memberikan ruang untuk
berbagai presentasi yang bisa membuka mata dunia terhadap cerita
advokasi hak asasi manusia. Forum tahunan yang berbasis di Oslo,
Norwegia ini diharapkan bisa mendorong inspirasi dan pertukaran fokus
ide tentang masyarakat tertutup yang membutuhkan ruang berbicara serta
menumbuhkan dan memberdayakan komunitas internasional.
Tahun ini, konferensi bisa diikuti melalui streaming di http://www.oslofreedomforum.com/live dan update konferensi bisa diikuti di halaman facebook http://www.facebook.com/oslofreedomforum atau twitter @OsloFreedomFrm dengan menggunakan hashtag #OFF12. (Jubi/Victor Mambor)
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here