Tuntutan Pemisahan Diri Rakyat Papua (FotoBBC) |
Seorang pegiat LSM Papua mempertanyakan pidato Presiden SBY yang menutup dialog bagi kelompok yang ingin memisahkan Papua dari Indonesia.
Menurut pimpinan Forum Kerjasama LSM Papua, Septer Manufandu, dialog itu justru harus melibatkan kelompok-kelompok separatis di Papua.
Karena salah-satu masalah penting, (saat itu) jumlah orang warga Papua 800 ribu jiwa, tapi yang mewakili orang Papua 1.025 orang... Jadi tidak sampai setengah"Septer Manufandu, pimpinan Forum Kerjasama LSM Papua.
"Karena yang membuat masalah selama ini kan kelompok separatis. Karena itu OPM (Organisasi Papua Merdeka) harus dihadirkan, karena merekalah yang bertikai (dengan Pemerintah Indonesia)" kata Septer Manufandu kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, melalui pesawat telepon, Sabtu (30/06) sore.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pemerintah Indonesia tidak akan membuka ruang dialog bagi keinginan memisahkan Papua dari NKRI.
"Saya siap dan terus berdialog dengan tokoh Papua. Tetapi tidak ada diskusi, tidak ada dialog menyangkut kedaulatan dan keutuhan wilayah (Indonesia)," kata Presiden di hadapan 1.000 perwira siswa TNI/Polri, Jumat (29/06) di markas Komando Sekolah Calon Perwira TNI AD di Bandung, Jawa Barat.
Presiden menegaskan, Papua dan Papua Barat merupakan wilayah sah Indonesia.
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here