Yusak Pakage |
JAYAPURA - Parlemen Jalanan berencana menggelar doa
bersama lintas agama dan suku bagi warga di Papua, khusus Kota
Jayapura. Doa bersama ini dilakukan sebagai respon terhadap keadaan
keamanan selama dua bulan Mei- Juni yang berhubungan dengan masalah
kemanusiaan. Namun sayangnya rencana yang digagas kelompok parlemen
jalanan ini tidak mendapat ijin dari aparat kepolisian. Hal itu
diungkapkan Kordinator Parlemen Jalanan, Yusak Pakage.
Dikatakan, rencana kegiatan doa bersama lintas agama, Kristen non Kristen, orang Papua non Papua dilakukan sebagai ungkapan persaudaraan dan demokrasi di Tanah Papua serta menghindarkan konflik horisontal.
Dan untuk rencana kegiatan ini, Parlemen Jalanan telah menyampaikan maksudnya dan tujuannya kepada Polda Papua, namun Polda Papua enggan memberikan ijin. Untuk itu, dirinya sebagai pihak penyelenggara menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, karena sudah memberitahui maksud Parlemen jalanan mengelar doa bersama.
Menurut Yusak, pihaknya juga sudah pernah mengunjungi Wali Kota Jayapura guna menyampaikan maksud ini, dan Wali Kota menyetujui maksud Parlemen jalanan mengelar ibadah. Namun, karena tidak diberikan ijin, maka Parlemen jalanan juga menyampaikan maaf kepada Wali Kota Jayapura.
Yusak juga mengatakan bahwa maksud pihaknya mengelar ibadah umum ini sudah disampaikan kepada majelis gereja Pengharapan Jayapura, karena sesuai rencana ibadah umum akan dipusatkan di Gereja Pengharapan Jayapura. Tetapi untuk maksud itupun majelis gereja Pengharapan masih menyangsikan, bila gereja pengharapoan dipakai sebagai tempat ibadah umum, sebab menurut Yusak, majelis menyangsikan karena ibadah akan dihubungkan dengan Politik.
Yusak menambahkan jelang peringatan 1 Juli 2012 yang merupakan hari TPN/OPM dan peringatan hari Bahayangkara, maka dirinya mengharapkan semua masyarakat Papua maupun non Papua tidak terprovokasi. (Ven/don/l03)
Sumber: http://www.bintangpapua.com/
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here