SUARA BAPTIS PAPUA

Dukung Aksi Perdamaian Atas Kekerasan di Papua Barat.
Jika Anda Peduli atas kemanusiaan Kaum tertindas di Papua barat Mohon Suport di sini:

Please donate to the Free West Papua Campaign U.K.
Kontribusi anda akan kami melihat ada perubahan terhadap cita-cita rakyat papua barat demi kebebasan dan kemerdekaannya.
Peace ( by Voice of Baptist Papua)

Home » , , , , » Doa Bersama Parlemen Jalanan Tak Mendapat Ijin

Doa Bersama Parlemen Jalanan Tak Mendapat Ijin

Written By Voice Of Baptist Papua on June 27, 2012 | 4:55 PM

Yusak Pakage
JAYAPURA - Parlemen Jalanan  berencana menggelar doa bersama lintas agama dan suku  bagi warga di Papua, khusus Kota Jayapura. Doa bersama  ini dilakukan sebagai respon  terhadap  keadaan  keamanan selama dua bulan  Mei- Juni  yang berhubungan dengan masalah kemanusiaan. Namun sayangnya rencana yang digagas kelompok parlemen jalanan ini tidak mendapat ijin dari aparat kepolisian.  Hal itu diungkapkan  Kordinator  Parlemen Jalanan, Yusak Pakage.

Dikatakan, rencana kegiatan doa bersama lintas agama, Kristen non Kristen, orang Papua non Papua dilakukan   sebagai ungkapan persaudaraan dan demokrasi di Tanah Papua serta menghindarkan konflik horisontal.

Dan  untuk rencana kegiatan ini, Parlemen Jalanan telah menyampaikan maksudnya dan tujuannya kepada Polda Papua, namun Polda Papua  enggan memberikan ijin. Untuk itu,  dirinya sebagai pihak penyelenggara menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, karena sudah memberitahui maksud  Parlemen jalanan mengelar doa bersama.

Menurut  Yusak, pihaknya juga sudah pernah mengunjungi Wali Kota Jayapura  guna menyampaikan maksud ini, dan Wali Kota menyetujui maksud Parlemen jalanan mengelar ibadah.  Namun, karena tidak diberikan ijin, maka Parlemen jalanan  juga menyampaikan maaf kepada Wali Kota Jayapura.

Yusak juga mengatakan bahwa maksud pihaknya mengelar ibadah umum ini sudah disampaikan kepada majelis gereja Pengharapan Jayapura, karena sesuai rencana ibadah umum akan dipusatkan di Gereja Pengharapan Jayapura. Tetapi untuk maksud itupun  majelis gereja Pengharapan masih menyangsikan, bila gereja pengharapoan dipakai sebagai tempat ibadah umum, sebab menurut Yusak, majelis menyangsikan karena ibadah akan dihubungkan dengan Politik.

Yusak menambahkan jelang peringatan 1 Juli 2012 yang merupakan hari TPN/OPM dan peringatan hari Bahayangkara, maka dirinya mengharapkan semua masyarakat Papua maupun non Papua tidak terprovokasi. (Ven/don/l03)
Share this article :

0 Komentar Anda:

Post a Comment

Your Comment Here

Twitt VBPapua

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBP-News @VBaptistPapua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger