NGO ( photo ilustrasi) |
Manokwari – Lembaga Swada Masyarakat (LSM) lokal Papua
menolak kerastudingan yang dilontarkan seorang pejabat tinggi Kementrian
Dalam Negeri (Kemdagri) yang menyebut LSM lokal Papua telah
dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok asing yang ingin memainkan
kepentingannya di Indonesia, khususnya di Papua. Klaim bahwa sejumlah
LSM Lokal Papua telah menjadi perpanjangan tangan pihak asing
disampaikan oleh kepala pusat penerangan Kementrian Dalam Negeri
Reydonnyzar Moenek yang dilansir sejumlah media nasional edisi Senin 2
Juli 2012.
Dalam pernyataannya, Reydonnyzar menuding ada intervensi pihak asing yang disusupkan lewat LSM lokal Papua. Tujuannya adalah agar Papua menjadi isu internasional, sehingga terus menjadi perhatian dunia.
“ Saya menyatakan tudingan yang dilansir beberapa media itu tidak benar. Mestinya sebagai seorang aparatur Pemerintah yang profesional beliau memahami apa itu LSM, karena sebagai organisasi kami berjuang untuk mewujudkan tatanan sosial masyarakat yang adil, sejahtera dan demokratis sesuai Pancasila dan UU Dasar 1945, “ tulis direktur Perkumpulan Bin Madag Hom Kabupaten Teluk Bintuni, Yohanes Akwan dalam rilis yang diterima koran ini, kemarin.
Tokoh Pemuda Bintuni yang juga seorang aktivis ini menyatakan Pemerintah Indonesia semestinya membuka diri dan mengevaluasi kebijakan terkait preseden buruk yang diberikan dunia internasional atas berbagai gejolak di Tanah Papua yang tak kunjung berakhir sampai sekarang.
Indonesia oleh PBB dan dunia internasional dinilai lamban dalam menangani permasalahan yang terjadi di Tanah Papua terutama terkait penuntasan kasus pelanggaran HAM. Dalam konteks ini, menurut Akwan, LSM harus memainkan peranan untuk mendesak pemerintah membuka secara luas ruang demokrasi bagi orang Papua untuk meneriakkan apapun aspirasi terkait kondisi yang mereka alami.
Dan
gerakan ataupun kegiatan yang dilakukan LSM lokal Papua adalah murni
untuk kepentingan rakyat dan bukan berkoalisi dengan asing untuk
menentang pemerintah.
“ Mestinya Pemerintah melihat LSM sebagai bagian penting dalam
mendorong dan mewujudkan kesejahteraan rakyat, bukan menuding kami ini
sebagai antek asing, ini kan tidak benar, sebab akar persoalan Papua
bukan terletak pada LSM melainkan terletak pada Pemerintahan yang korup
dan kotor, “ tandas Anis, panggilan karibnya.
Lebih lanjut ditekankan, hal yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Pusat adalah merubah pola pendekatan terhadap Papua dari pendekatan politik berbasis militerisme menjadi pendekatan kesejahteraan.
“Ini yang mesti dipikirkan oleh Pemerintah Pusat terutama Kemdagri, bukan menuding sana-sini padahal tidak mampu menciptakan solusi untuk penyelesian masalah Papua, “ lanjut Anis. (Sera/don/l03)
Sumber: Bintang Papua
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here