SUARA BAPTIS PAPUA

Dukung Aksi Perdamaian Atas Kekerasan di Papua Barat.
Jika Anda Peduli atas kemanusiaan Kaum tertindas di Papua barat Mohon Suport di sini:

Please donate to the Free West Papua Campaign U.K.
Kontribusi anda akan kami melihat ada perubahan terhadap cita-cita rakyat papua barat demi kebebasan dan kemerdekaannya.
Peace ( by Voice of Baptist Papua)

Home » , , , » Socratez Luncurkan Buku ‘OPM’

Socratez Luncurkan Buku ‘OPM’

Written By Voice Of Baptist Papua on March 11, 2011 | 7:54 PM

"Socratez; Buku ini ditulis sebagai salah satu upaya untuk menghilangkan stikma OPM, Seperatis, Makar yang sering mengalamatkan terhadap orang papua"
Pdt. Socratez S Yoman
Pdt. Socratez S Yoman
JAYAPURA – Salah satu tokoh asal Pegunungan Tengah Papua, Pdt. Socratez S Yoman yang rajin menyusun buku, Jumat (11/3) kembali meluncurkan buku terbarunya berjudul OPM (Otonomi, Pemekaran dan Merdeka). Buku setebal 136 halaman tersebut diluncurkan di Aula STT GKI Padang Bulan dengan menghadirkan Pdt. Herman Awom,S.Th. Sebelum diakhiri acara peluncuran bukunya yang menggunakan sub judul ‘Saatnya kebenaran bersuara di Tanah Papua’ dan dimoderatori oleh Mathius Murib, Socratez menyatakan bahwa apa yang dilakukannya adalah sebagai salah satu tugasnya sebagai utusan Allah.  “Penyusunan buku ini, hanya untuk melaksanakan tugas sebagai utusan Allah, sebagai malaikat Allah. Jadi nanti kalau menghadap Allah dan dipertanyakan apa yang telah saya lakukan, apakah dinilai salah dan harus masuk neraka, ya saya terima,” ungkapnya sebelum acara do’a. Usai acara peluncuran, Socratez mengatakan kepada Wartawan bahwa buku baru yang diluncurkannya yang dipatok dengan tarif Rp. 30 ribu, tidak dititipkan di toko-toko buku. “Buku ini saya pasarkan melalui anak-anak mahasiswa. Sehingga keuntungannya bisa membantu mereka,” ungkapnya. 
Sementara itu, Herman Awom yang diundang untuk mengomentari buku terbaru karya Socratez tersebut mengatakan bahwa nilai atau bobot buku karya Socratez adalah adanya pelarangan peredaran buku-bukunya. 
“Mengapa buku-bku itu dilarang oleh Jaksa Agung, karena buku-buku itu memuat pengaman orang Papua, tentang sejarahnya yang dibengkokkan, pengalaman Pepera yang dibengkokkan, kemudian mengenai pelanggaran HAM di Papua yang tidak dituntaskan, kekerasan di Papua,” ungkapnya saat ditemui usai acara peluncuran. 
Dikatakan, dari sisi Gereja, ia menulis sebagai pendeta yang berkhutbah melalui tulisannya yang tidak semua gereja berani menulis seperti yang dilakukan Socratez. “Saya melihat bahwa beliau menggunakan satu terminology yang selalu menimbulkan kekerasan OPM,” lanjutnya. 
Menurut mantan pimpinan sinode dan sebagai seorang Emiritus, bahwa Socrates menulis sebagai seorang pengkhotbah melalui tulisannya. “Saya melihat bahwa ia memilih jalan itu, berkhotbah dengan cara menulis, supaya orang baca, supaya orang tahu,” jelasnya.(aj/don/03)
Share this article :

0 Komentar Anda:

Post a Comment

Your Comment Here

Twitt VBPapua

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBP-News @VBaptistPapua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger