Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua (BPP-PGBP) turut prihatin dan mengutuk dengan keras atas kekerasan yang dilakukan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) yang mengorbankan nyawa warga sipil yang tak bersalah dan aparat keamanan yang menjalankan tugas Negara. Kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Tanah Papua harus dihentikan.
Menurut keyakinan Gereja, bahwa dengan alasan dan atas nama apapun, manusia tidak boleh dibunuh. Karena manusia harganya lebih tinggi daripada kepentingan Negara atau keamanan nasional. Manusia adalah gambar dan rupa Allah. Siapapun dia, darimanapun asalnya, suku apapun, pekerja dan petugas apapun, harus dihargai kehormatan dan martabat, kebebasan serta hak hidupnya.
Kita harus membangun semangat solidaritas sesama manusia di atas Tanah Papua ini. Kita membutuhkan banyak kawan dan teman bukan banyak lawan dan musuh. Kita harus lawan kekerasan dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Tanah Papua. Kita menjaga Tanah Papua sebagai rumah kita bersama dalam membangun manusia yang bermartabat dan berperikemanusiaan. Cara-cara kekerasan harus dihentikan.
Deklarasi dan kampanye Papua Tanah Damai harus menjadi pijakan setiap orang yang berada, berkarya dan hidup di Tanah Papua. Tidak ada alasan bahwa kampanye Damai itu hanya tanggungjawab pemimpin Agama, Gereja dan Pemerintah dan aparat keamanan.
Aparat kepolisian diharapkan mengungkap siapa dibalik semua kekerasan yang terjadi di Tanah Papua. Walaupun, tugas untuk mengungkap OTK itu agak berat dan sulit. Tapi, bagi aparat keamanan baik TNI maupun POLRI kalau untuk menuduh dan menangkap serta menembak penduduk asli Papua tidak terlalu sulit.
Jayapura, 24 Agustus 2011
Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua,
Ketua Umum,
Socratez Sofyan Yoman
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here