Mako Musa Tabuni ( Sekjen KNPB) di Tembak Polisi |
Polisi di provinsi bergolak indonesian Papua telah menembak mati seorang pemimpin separatis senior, Mako Tabuni, memicu protes keras oleh masyarakat lokal.
Bapak Tabuni tewas setelah melawan penahanan di kota utama Papua, Jayapura, kata pihak berwenang. Dia dicari karena menyebabkan kerusuhan di provinsi tersebut.
Aktivis dan kelompok hak asasi manusia mengatakan Mr Tabuni tidak bersenjata ketika ia ditembak.
Dia adalah salah satu aktivis paling vokal Papua merdeka. Warga setempat mengatur kendaraan dan rumah terbakar di Jayapura.
Kekerasan itu terjadi di pinggiran Waena kota, di mana Bapak Tabani tewas.
Wartawan BBC Karishma Vaswani di Jakarta mengatakan ia salah satu pemimpin kunci dari gerakan kemerdekaan Papua dan telah berulang kali menyerukan pemerintah Indonesia untuk menyelenggarakan referendum di provinsi ini.
Menurut Yohanes NugrohoJuru bicara polisi Tersangka melawan, dan ketika ia ditujukan untuk salah satu 'petugas dengan senjata. Hanya kemudian ia ditembak oleh polisi "
Pembunuhan Mr Tabuni telah memicu kontroversi mengenai apakah ia bisa saja ditangkap hidup-hidup oleh polisi.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan ketika polisi mencoba menangkapnya, dia lari - dan kemudian ditembak di bagian belakang kepala.
Polisi mengatakan ia bersenjata dan melawan."Ketika ia ditujukan untuk salah satu 'petugas dengan senjata, hanya kemudian ia ditembak oleh polisi," kata juru bicara polisi Papua Yohanes Nugroho BBC Layanan Bahasa Indonesia.
"Kami menduga bahwa dia berada di balik serangkaian kekerasan di Papua sejak Maret." Beberapa orang tewas dalam protes tersebut, termasuk seorang warga negara Jerman.
Papua adalah salah satu bagian yang paling tidak berkembang di Indonesia tetapi memiliki kekayaan sumber daya. Ini menjadi bagian dari kepulauan dalam pemilihan kontroversial pada tahun 1969 mengatakan bahwa banyak orang Papua adalah palsu.
Sekelompok kecil pemberontak telah melancarkan perjuangan kemerdekaan di provinsi selama puluhan tahun, tapi para analis mengatakan panggilan untuk kemerdekaan telah semakin keras dan lebih luas dalam beberapa bulan terakhir.
Sumber: BBC
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here