Bintang Kejora (JUBI) |
Jayapura (26/6) ---Adanya isu yang menyebutkan jika pada hari ulang tahun (HUT) Organisasi Papua Merdeka (OPM), 1 Juli mendatang akan ada pengibaran Bendera Bintang Kejora (BK) di seluruh tanah
Papua. Hal ini mendapat tanggapan dari Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP).
Papua. Hal ini mendapat tanggapan dari Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP).
Wakil Ketua I DPRP, Yunus Wonda mengatakan, masyarakat jangan gampang terprovokasi dengan isu seperti itu. “Masyarakat jangan mudah terpancing isu seperti itu. Tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa. Bukankah di tahun-tahun sebelumnya kondisi tetap kondusif. Jadi jangan mengaitkan isu itu dengan rentetan kejadian beberapa waktu lalu,” katanya, Selasa (26/6).
Menurut Yunus, semua pihak tak perlu terlalu kuatir, karena pihak yang berbeda ideologi juga paham dan menyadari jika Bintang Kejora tidak bisa dikibarkan sembarang, karena merupakan lambang identitas. “Bintang Kejora bukan mainan atau layang-layang bisa dinaikkan dan diturunkan seenaknya. Tentu teman-teman yang beda ideologi paham itu. Namun kalaupun itu benar, kami juga minta aparat tidak bertindak anarkis. Jangan melakukan kekerasan, tapi harus dengan pendekatan persuasif,” katanya.
Yunus mengharapkan, agar jangan lagi ada pertumpahan darah dan warga sipil yang matidiujung bedil aparat. Kalaupun terpaksa petugas harus menembak, jangan sampai menghilangkan nyawa masyarakat, tapi cukup dilumpuhkan saja. “Kami sudah sampaikan itu kepada Menkopolhukam, Panglima TNI dan Kapolri, bahwa orang Papua adalah manusia, bukan binatang.
Satu nyawa orang Papua hilang itu isunya internasional. Sebab Bintang Kejora berkibar, bukan berarti Papua langsung merdeka. Itu adalah bagian dari ekspresi jiwa orang
Papua. Jangan lagi ada pertumpahan darah di Papua. Jangan sekadar bicara tanah perdamaian,” katanya. (Jubi/Arjuna)
Papua. Jangan lagi ada pertumpahan darah di Papua. Jangan sekadar bicara tanah perdamaian,” katanya. (Jubi/Arjuna)
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here