SUARA BAPTIS PAPUA

Dukung Aksi Perdamaian Atas Kekerasan di Papua Barat.
Jika Anda Peduli atas kemanusiaan Kaum tertindas di Papua barat Mohon Suport di sini:

Please donate to the Free West Papua Campaign U.K.
Kontribusi anda akan kami melihat ada perubahan terhadap cita-cita rakyat papua barat demi kebebasan dan kemerdekaannya.
Peace ( by Voice of Baptist Papua)

Home » , , , , , , , , » Pdt. Socratez S. Yoman, Luncurkan Buku "Pemusnahan Etnis Melanesia" UKI Jakarta

Pdt. Socratez S. Yoman, Luncurkan Buku "Pemusnahan Etnis Melanesia" UKI Jakarta

Written By Voice Of Baptist Papua on September 16, 2012 | 8:05 PM

Pdt. Socratez Sofyan Yoman
Jayapura Voice Baptist, (13/9)--- Pdt Socratez Sofyan Yoman bersama Pusat Studi Papua Universitas Kristen Indonesia (PSP-UKI) akan meluncurkan buku karyanya pada Jumat (14/9) pukul 09.30 WIB di Kampus Universitas Kristen Indonesia(UKI)-Cawang- Jakarta.

Buku berjudul Pemusnahan Etnis Melanesia: Memecah Kebisuan Sejarah Kekerasan di Papua Barat,akan dihadiri oleh para pengamat dan juga para dubes. “Memang benar saya akan meluncurkan buku saya bekerja sama dengan Ibu Antie Sulaiman dari UKI Jakarta,”kata Yoman kepada tablodijubi.com saat dihubungi tabloidjubi.com via hand phone, Kamis(13/9). 

Dia menambahkan, ada sejumlah pakar dan pemerhati Papua akan hadir dan juga utusan dari perwakilan Kedutaan Besar asing di Jakarta. 

Sementara itu, Ketua Pusat Studi Papua Dr Antie Solaiman, MA melalui undangannya bernomor 13/PSP-UKI/8.2012 menyebutkan, peluncuran buku karya Ketua Umum Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua (BPP-PGBP) tersebut bersifat akademis.

Pihak panitia mengundang kalangan pemerhati masalah sosial kemasyarakatan untuk melihat secara jernih
apa yang telah terjadi dan mengupayakan pemikiran dan langkah konkrit yang dapat dilakukan bagi
masyarakat Papua.

Menurut Socratez, buku tersebut menelisik secara gamblang, kritis, jujur, dan transparan praktek-praktek kekerasan di Papua sejak integrasi ke dalam NKRI pada 1 Mei 1963. Dikatakan aksi kekerasan di Papua
Barat belakangan ini, dilakukan oleh ada dua kelompok dengan motif yang berbeda. Dikatakan kelompok pertama adalah negara dengan kepentingan dan tujuan meng-kekalkan pendudukan serta penjajahan di Tanah Papua.

Lebih lanjut dia menambahkan kelompok kedua adalah orang asli Papua. Orang asli Papua kata dia melakukan perlawanan dengan cara-cara bermartabat dan damai melalui demo-demo yang dianggap melawan negara dan diberikan stigma separatis, makar dan OPM.

Dia menambahkan, kekerasan diciptakan untuk membelokkan akar masalah Papua yang sesungguhnya. “Yaitu ketidakadilan sejarah penggabungan Papua ke dalam Indonesia yang cacat hukum dan cacat moral,”kata dia. Ditambahkan status politik Papua ke dalam Indonesia sampai saat ini belum jelas. Walaupun
kata dia Indonesia mengklaim bahwa masalah Papua sudah final melalui Penentuan Pendapat Rakyat atau Pepera tahun 1969.

” Namun, menurut orang asli Papua Pepera itu palsu, tidak demokratis, dan merugikan hak politik rakyat dan
bangsa Papua Barat,” ujarnya. Sebagai gembala umat, dia menegaskan, gereja dan pemerintah bersama-sama dengan umat Tuhan yang berada di seluruh Tanah Papua berkomitmen menjaga Papua sebagai tanah damai.

“Itu komitmen dan kerinduan semua orang yang cinta damai,”kata dia. Ditambahkan masyarakat Papua tidak mempersoalkan Kristen Protestan, Katolik, Islam, Hindu, Budha, dan Konghuchu. “Tapi, kedamaian dan solidaritas antar sesama manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan menjadi dambaan umat manusia. Orang asli Papua rindu dihargai martabat, sejarah, bahasa, kebudayaan dan tanahnya,” ujar Socratez.

Socratez sudah menulis sejumlah buku penting terkait sejarah integrasi Papua ke dalam NKRI dan dinamika kehidupan sosial, politik, dan kegamaan di Tanah Papua. Antara lain Orang Papua Bukan Separatis, Pintu Menuju Papua Merdeka, Pepera 1969 di Papua Barat Tidak Demokratis, Orang Papua Bukan Separatis, Makar dan OPM, PemusnahanEtnis Melanesia.Selain itu, Suara Gereja Bagi Umat Tertindas, Suara Bagi Kaum Tak Bersuara, Otonomi, Pemekaran, dan Merdeka/OPM, Integrasi Belum Selesai, Kita Meminum  Air Dari Sumur Kita Sendiri, Gereja dan Politik di Papua Barat, West Papua: Persoalan Internasional, dan
(segera terbit Oktober 2012) Suara Gembala Terhadap Kejahatan Kemanusiaan di Tanah Papua.

Share this article :

0 Komentar Anda:

Post a Comment

Your Comment Here

Twitt VBPapua

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBP-News @VBaptistPapua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger