Jayapura, (1/1)—Tiga orang ditangkap saat demo memperingati 1
Desember berlangsung. Salah satunya, Victor Yeimo, Ketua Umum Komite
Nasional Papua Barat (KNPB).
Polisi terpaksa membubarkan aksi demo sekitar puluhan massa KNPB yang
hendak menuju lokasi Ekspo Waena untuk melanjutkan perjalanan mereka ke
makam Theys Eluay di Sentani. Selain pembubaran, polisi juga menangkap
tiga orang pemimpin massa, yakni Victor Yeimo, Alius Asso dan Usman
Yogobi.
Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Alfred kepada tabloidjubi.com (1/1)
mengatakan pihak kepolisian tidak mengijinkan kegiatan tersebut. Karena
massa memaksakan diri untuk tetap berjalan menuju Waena, maka pihaknya
terpaksa memblokir perjalanan massa di sekitar PLTD Waena, karena
negosiasi antara massa dan pihaknya gagal. Polisi juga menembakkan gas
air mata untuk menghentikan massa yang memaksa terus melanjutkan
perjalanan mereka.
Alfred membenarkan adanya tiga orang yang ditahan dalam aksi demo
tersebut, namun tak merinci siapa saja yang ditangkap oleh Polisi.
Informasi yang dikumpulkan tabloidjubi.com, ketiga aktivis KNPB yang
ditangkap itu adalah Victor Yeimo, Ketua Komite Nasional Papua Barat,
Usman Yogobi dan Alius Asso. Victor Yeimo ditangkap di sekitar PLTD
Waena, sedangkan Alius Asso dan Usman Yogobi ditangkap di sekitar
Lingkaran Abepura, saat memimpin massa lainnya yang hendak menuju Ekspo.
Selain ketiganya, dikabarkan dua orang lagi, yakni Humum Kiman (20) dan
Ebel Sala (19), keduanya mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukim Umel
Mandiri, juga ikut ditangkap.
Wim R. Medlama, jubir KNPB mengatakan, unjuk rasa tersebut yang
mereka lakukan sebenarnya dalam rangka Hari AIDS sedunia, peringatan
jelang Natal bagi umat Kristen, dan perayaan 1 Desember sebagai hari
pembebasan dan kemerdekaan bangsa Papua. Namun polisi malah membubarkan
massa dan menangkap tiga rekan mereka. Ia menolak jika aksi demo mereka
itu dikatakan sebagai aksi anarkis.
Kabid Humas Polda Papua, AKBP I Gede Sumerta Jaya juga membenarkan
penangkapan aktivis KNPB tersebut. Namun menurut I Gede, polisi cuma
memangmankan, bukan menangkap.
“Kita melihat bahwa ada gerakan massa yang membuat masyarakat resah. Itulah mengapa kita amankan, bukan kita tangkap, kita hanya amankan,” kata I Gede.
“Kita melihat bahwa ada gerakan massa yang membuat masyarakat resah. Itulah mengapa kita amankan, bukan kita tangkap, kita hanya amankan,” kata I Gede.
Pantauan tabloidjubi.com di makam Theys Eluay, yang selama ini
menjadi lokasi peringatan 1 Desember, tampak aparat kepolisian telah
siaga sejak pukul 06.00 WP. Sekitar 100 aparat kepolisian tampak
melakukan apel siaga dilapangan tersebut pukul 07.00 WP. Dilapangan
tersebut juga tampak satu tenda didirikan dan sebuah spanduk
bertulisakan “Acara bakar batu”.
1 Desember, diperingati oleh masyarakat Papua sebagai hari
kemerdekaan Bangsa Papua Barat. Namun ada juga yang memperingati
kemerdekaan Bangsa Papua Barat pada tanggal 1 Juli. Selain di Jayapura,
aksi 1 Desember ini juga diperingati di Manokwari, Sorong, Nabire, Fak
Fak,Wamena, Timika, Serui hingga Australia dan Selandia Baru. (Jubi/Benny Mawel)
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here