Metrotvnews.com, Jakarta: Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyelesaikan berbagai persoalan di Papua. Salah satunya dengan cara berdialog bersama masyarakat daerah tersebut. Permintaan tersebut disampaikan anggota Komnas HAM, M. Ridha Saleh di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (4/1).
Menurut dia, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk membuka komunikasi dengan Majelis Rakyat Papua, khususnya mereka yang menolak otonomi khusus (otsus) dan meminta referendum.
Sejauh ini Presiden telah menunjuk dua orang utusan khususnya guna menyelesaikan persoalan Papua, yakni Bambang Darmono dan Farid Husein. M, Ridha Saleh mengatakan, Presiden SBY harus memperjelas tugas kedua orang tersebut. Pasalnya, sejak kedua orang tersebut ditugaskan pada 1 Desember 2010, hingga kini belum ada langkah konkret untuk menyelesaikan persoalan di Papua.
"Presiden SBY harus menugaskan dua orang utusannya bertemu secara terbuka dengan kelompok OPM, masyarakat Papua dan blok politik Papua yang begitu besar. Hal ini bertujuan untuk mendesain persiapan dialog yang akan dilakukan oleh pemerintah," kata Ridha.
Ia menilai pertemuan terbuka antara masyarakat Papua dengan pemerintah pusat harus segera dilakukan guna menghindari bertambahnya kasus kemiskinan, kekerasan dan konflik yang terjadi di Papua. "Permasalahan Papua akan terinternasionalisasi dengan luas, bila tidak segera diatasi dengan baik," ucapnya.(Ant/BEY)
Sumber metro.com
Australia looks to France for SSHNs & Nuke Weapons
-
Middle power Australia can no longer assume we are protected by the US
nuclear umbrella. In fact Trump's radical shift to Russia is instructive.
In a new...
1 day ago
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here