JAKARTA,.-Wakil Ketua HRW Asia Elaine Pearson dalam acara
jumpa pers di Kantor Kontras, Jakarta, Selasa (15/5), sangat
menyayangkan sikap pemerintah Indonesia yang cenderung abai terhadap
pelanggaran HAM di Papua.
Pemerintah dinilai lebih membela kepentingan ekonomi dengan
mengorbankan kepentingan warga Papua. Akibatnya, banyak hak-hak warga
Papua dilanggar karena kepentingan korporasi lebih diutamakan.
Parahnya, kebebasan media di sana sangat memprihatinkan lantaran akses jurnalis dan NGO dari luar dibatasi.
Menurut Pearson, sampai saat ini pemerintah Indonesia masih
menetapkan Papua sebagai daerah tertutup. Oleh karena itu, sulit bagi
jurnalis asing dan juga lokal meliput soal pelanggaran HAM di sana.
Bahkan dari sejumlah laporan, banyak berita soal pelanggaran HAM di
Papua yang dibuat para jurnalis lokal tidak dimuat lantaran kuatnya
kontrol militer terhadap media.
Kebebasan pers di provinsi kaya emas tersebut, kata Pearson, masih
sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, dia meminta pemerintah segera
menghapus status Papua sebagai daerah tertutup itu.
Sumber: Pikiran-rakyat.com/news
𝐑𝐞𝐥𝐢𝐠𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐟𝐚𝐧𝐚𝐭𝐢𝐜𝐢𝐬𝐦 𝐯𝐞𝐫𝐬𝐮𝐬 𝐡𝐮𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬𝐭
𝐯𝐚𝐥𝐮𝐞𝐬
-
— Nasir Khan
The only reasonable way to get out of the mindset of religious fanaticism
is to turn to humanism and humane values that fanatics oppose. Th...
14 hours ago
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here