Report: Chanry Andrew Suripatty (TribunNews)
Lamber Pikikir ( OPM Wilayah RI-PNG) |
JAYAPURA
– Adanya pernyataan Kepala BIN bahwa penembakan di Papua adalah ulah
Organisasi Papua Merdeka membuat Pimpinan TPN/OPM angkat bicara.
Panglima
Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) Wilayah
Keroom Papua Lambert Peukikier yang dihubungi Tribunnews.com, Senin
(11/6/2012) menegaskan pihak TPN/OPM di wilayah Papua sama sekali tidak
terlibat dalam serangkaian aksi kekerasan dan penembakan yang terjadi di
wilayah Jayapura, Papua belakangan ini.
“Yang Pertama OPM sudah
sampaikan kepada pemerintah Indonesia bahwa dengan tegas bahwa seluruh
Pasukan TPN/OPM di wilayah Papua tidak terlibat dalam serangkaian aksi
kekerasan dan penembakan yang terjadi di Papua khususnya di Jayapura
beberapa waktu terakhir,”kata Lambert.
Menurutnya gambaran umum di
Papua ini banyak satuan tugas, yang didatangkan ke Papua mulai dari
Intel Kopassus, BIN, BAIS dan satuan tugas Intelijen lainnya dan TPN/OPM
mencurigai merekalah yang bermain dibalik semua kejadian penembakan di
Papua ini.
”Ada Kopassus, BIN, BAIS dan lain-lain mereka datang ke
Papua dikirim banyak-banyak untuk apa, kenapa kejadian terus terjadi,
jangan-jangan merekalah yang bermain dalam serangkaian kasus penembakan
di Jayapura ini,”kata Lambert.
Lebih lanjut Lambert mengatakan
kehadiran Satuan tugas Intelijen militer di Papua perlu dipertanyakan
dimana kehadiran mereka sangat tidak bermanfaat malah justru menjadi
tanda Tanya besar bagi rakyat dan warga Papua.
”Intel banyak
datang tapi penembakan terus terjadi, lalu masyarakat resah, terus siapa
yang mau dituduh. Mereka kan Intel pasti tahu kejadian yang akan
terjadi,”jelas Lambert.
Menurut Lambert TPN/OPM selalu menjadi
bayangan ketakutan bagi pemerintah Indonesia, padahal dalam perjuangan
TPN/OPM selalu berjuang dengan cara-cara damai dan tidak pernah
mengajarkan kepada pasukan lainnya untuk bertindak anarkis dan brutal.
”Kami berjuang dengan damai, tidak ada cara-cara kekerasaan yang kami gunakan, dan itu perlu dicatat semua pihak,”kata Lambert.
Menurutnya
program Nasional TPN/ OPM pada tahun 2012 ini hanya satu yaitu akan
melakukan aksi pengibaran bendera bagi 01 Juli 2012 selama tiga hari
berturut dalam rangka HUT TPN/OPM.
”Kami hanya laksanakan program
kami yang sudah diagendakan dimana akan kibarkan bendera bintang kejora
di seluruh tanah Papua pada perayaan HUT TPN/OPM 01 pada tanggal 1 Juli
mendatang,”kata Lambert.
Lambert juga menduga dengan adanya
program TPN / OPM yang akan segera dilaksanakan, pemerintah Indonesia
mulai mengkambinghitamkan kegiatan TPN/OPM dengan melakukan pengalihan
isu dimana TPN/OPM lah yang berada dibalik serangkaian aksi kekerasan
tersebut.
”Saya duga mereka (Pemerintah Indonesia.red) mau
mengalihkan isu saat melihat adanya program OPM yang akan kita
laksanakan dalam waktu dekat yaitu peringatan HUT TPN/OPM,jadi saya kira
ini skenario Indonesia,”ujar Lamberth menutup pembicaraan teleponnya
dengan Tribunnews.com.
Sebelumnya Pangdam XVII Cenderawasih Mayor
Jenderal TNI Erwin Syafitri membantah dengan tegas adanya keterlibatan
militer dalam serangkaian aksi penembakan di Papua, khususnya di
Jayapura. Menurutnya TNI dan Polri terus bersinergi mengamankan setiap
jengkal wilayah NKRI dari setiap gangguan keamanan yang terus terjadi.
Dalam
kurun waktu dua minggu, wilayah kota Jayapura, Papua diteror dengan
beberapa kali peristiwa penembakan. Penembakan yang dilakukan oleh orang
tidak dikenal kepada sejumlah warga sipil, aparat keamanan, hingga
warga asing yang tengah menikmati keindahan pantai tak luput dari aksi
koboy OTK tersebut.
Akibat kejadian ini, warga Jayapura, Papua mulai
resah. Rasa nyaman yang dulunya terpelihara dengan baik kini mulai sirna
dengan adanya aksi orang tidak dikenal yang melakukan serangkaian
kasus-kasus penembakan tersebut. Masyarakat kini berharap Polisi dapat
segera mengungkap siapa pelaku penembakan yang sebenarnya di Papua.
semua orang tahu kinerja aparat...itu kan kerja mereka membuka ladang supaya anggaran keluar dengan cara memperkeruh keadaan...namun dibalik semuanya terungkap juga jikalau semuanya permainan militer indonesia karena KNPB jika dipanggil oleh aparat selalu hadir dan selalu bertanggungjawab namun anehnya tidak ada panggilan kepada Mako Tabuni namun dibunuh secara brutal ketika hendak beli rokok..inikan perbuatan nyata............Yakin bahwaa kebenaran bisa disalahkan tetapi tidak bisa dikalahkan oleh kekuatan apapun....semoga Allah Bangsa Papua memberkati pemimpin bangsa Indonesai.............
ReplyDeleteBelajarlah dg masy Timor Leste >>
ReplyDeleteThink, say & do ..