SUARA BAPTIS PAPUA

Dukung Aksi Perdamaian Atas Kekerasan di Papua Barat.
Jika Anda Peduli atas kemanusiaan Kaum tertindas di Papua barat Mohon Suport di sini:

Please donate to the Free West Papua Campaign U.K.
Kontribusi anda akan kami melihat ada perubahan terhadap cita-cita rakyat papua barat demi kebebasan dan kemerdekaannya.
Peace ( by Voice of Baptist Papua)

Home » , , , , , , , , » Rekaman Pernyataan Mako Tabuni Sebelum Ditembak Mati

Rekaman Pernyataan Mako Tabuni Sebelum Ditembak Mati

Written By Voice Of Baptist Papua on July 14, 2012 | 10:11 PM

Alm. Mako Tabuni
KNPBnews - Rekaman konferensi pers berikut ini dilakukan alm. Mako Tabuni, ketua 1 KNPB saat aksi damai di  kantor DPRP pada tanggal 9 Juni 2012, atau 5 hari sebelum dirinya ditembak mati oleh Indonesia melalui Densus 88. Rekaman ini menunjukan Mako menuding pihak negara, dalam hal ini Polda Papua melakukan serangkaian aksi kekerasan (penembakan). Berikut kutipan rekamannya: 
  
Disini Rekenamannya: Rekaman: Pernyataan Mako Tabuni

“…atas semua peristiwa ini, berarati polda papua bertanggung jawab. Semua rentetan peristiwa. Jadi semua pelaku kejahatan diatas tanah Papua adalah Polda Papua, karena tidak ada mengungkapkan bukti penangkapan Buchtar Tabuni oleh Waterpau diatas meja ini, tidak ada bukti bahwa Buchtar Tabuni keluarkan perintah, atau Buchtar tabuni keluarkan PO, atau Buchtar Tabuni anggota KNPB kedapatan ada bawa senjata tajam,senjata api dll tidak ada, tapi disuruh bertanggung jawab berarti menuntupi kesalahan dan mengkambinghitamkan KNPB sebagai teroris atau aktor kriminal diatas tanah Papua, 

 jadi kami vonis, kami tetapkan, rakyat Papua tetapkan dan memutuskan Polda papua adalah aktor semua kejahatan diatas tanah Papua. Pembunuhan, penembakan yang terjadi ini adalah Polda Papua dibawah kepemimpinan Waterpau, dan Waterpau segera bertanggung jawab. Kapolri segera tarik Waterpau dan minta keterangan, demikian. karena dia mau melindungi diri sendiri atas otak-otak kejahatan ini, maka ia menangkap Buchtar Tabuni tanpa bukti yang jelas. 
Yang berikut dia mau menjadi penyelamat siang bolonn diatas tanah ini, kemungkinan besar mungkin ambisi Kapolda, dengan untuk meredam situasi diatas tanah Papua ini, dia melakukan kejahatan baru dikambinghitamkan KNPB untuk Jakarta percaya bahwa o Waterpau cocok jadi Polda Kapolda, a..itu..itu..kita ini orang lapangan jadi, pemain semua jadi, a..kalau seperti itu ya, itu satu penghinaan terhadap saudara, kita ini sama-sama orang Papua tapi kelakukan seperti itu sangat…… Itu yang pertama, KNPB hari ini kami datang ditempat produk hukum diatas tanah Papua, yaitu DPRP, kami akan desak DPRP deadline waktu 3 hari keluarkan Papua darurat sipil, 1 berkas untuk Papua darurat sipil, kalau tidak sejak hari ini juga KNPB akan memediasi seluruh rakyat Papau Barat akan kasih DPO terhadap DPRP, MRP atas pembunuhan pembantaian diatas tanah Papua karena mereka melindungi penjahat-penjahat yang ada diatas tanah Papua yaitu militer.
 Kami akan kasi DPO kami akan cari dari rumah kerumah bunuh mereka, kalau tidak mampu keluarkan satu perda tentang Papua darurat sipil. itu yang sementara kami tunggu Komisi A untuk keluarkan Perda itu, terima kasih”
Pernyataan alm. Mako Musa Tabuni menunjukan dengan pasti bahwa KNPB bersama dirinya bukan merupakan aktor berbagai penembakan di Papua. Mako dengan jelas menyatakan bahwa, KNPB melalui Buchtar Tabuni tidak pernah mengerluarkan perintah operasi untuk lakukan berbagai aksi penembakan di Papua.
 
Mako, dalam pernyataan diatas menunjukan bahwa dirinya sangat yakin bahwa semua aksi penembakan adalah skenario pihak-pihak tertentu, dalam hal ini Mako dengan terbuka menyatakan bahwa kondisi itu merupakan permainan Wakapolda Paulus Waterpau untuk kepentingan ambisinya menjadi Kapolda Papua.
 
Lantas menjadi pertanyaan, mengapa polisi tidak menangkap alm. Mako Tabuni disaat aksi damai berlangsung di DPRP? Padahal keberaan Mako sangat strategis bagi Polisi untuk lakukan penangkapan karena berada 100 meter diantara Mabes Polda Papua dan Mabes Porlesta Jayapura.
 
Hal ini membuktikan bahwa penembakan terhadap Mako Tabuni pada tanggal 14 Juni lalu dilakukan atas perintah Wakapolda, Paulus Waterpau adalah dalam upaya menyelematkan proyek skenario negara dan Polda Papua dalam hal ini Paulus Waterpau yang hendak dibuka dan dibeberkan oleh alm. Mako Tabuni dan KNPB.
 
Hari-hari sebelum alm. Mako ditembak mati, almarhum bersama teman-temannya di KNPB melakukan aktivitas seperti biasa sekalipun di media masa Polda Papua melalui Paulus Waterpau menyebutkan inisial ‘MT” (Mako Tabuni) dan kawanan yang lain sebagai pelaku penembakan. Almarhum tidak merasa takut, dengan incaran Polda Papua yang menjadikan dirinya DPO.
 
Pada tanggal 12 dan 13 Juni sore dan pagi alamarhum berjalan kaki  ke putaran perumnas III dan makan pinang. Almarhum tidak menunjukan bahwa dirinya panik, sekalipun banyak anggota Polisi dan intel yang lalu lalang dengan mobil-mobil Avansa untuk mewanti-wanti dan mencari posisi yang tepat untuk membunuhnya pada saat itu. Almarhum tenang karena ia merasa bahwa ia tidak bersalah, atau ia bukanlah aktor penembakan seperti yang dituduh Polda Papua di media masa.
 
Skenario negara ini sudah menjadi rahasia umum. Pasalnya, semua kejadian penangkapan dan pembunuhan di Papua ditengarai sebagai upaya negara mendegradasi dan menjustifikasi gerakan KNPB sebagai gerakan kekerasan, gereakan pengacau, gerakan teroris dan label-label lainnya.
 
Skenario itu bukan saja mengorbankan Mako Tabuni. Ketua Parlemen Nasional West Papua [PNWP], Buchtar Tabuni yang ditangkap juga bagian dari skenario itu. Penangkapan dan proses hukum Buchtar Tabuni penuh tanda tanya. Kenapa Buchtar yang dituduh awalnya sebagai pelaku yang mengkoordinir penembakan di Papua tidak ditetapkan sebagai tersangka kasus penembakan? namun setelah Mako dibunuh Buchtar justru dikaitkan dengan alasan pengrusakan LP Abepura yang terjadi dua tahun silam (2010)?
 
Bila kejadian tersebut terjadi pada dua tahun yang lalu,  mengapa selama dua tahun berjalan Buchtar tidak ditangkap oleh Polda yang telah menetapkan dirinya DPO? Padahal selama ini Buchtar selalu lakukan koordinasi aktif untuk pengamanan aksi dengan Kapolda. Bahkan, dirinya ciptakan suasana saling menghargai dengan pihak Polda Papua, dimana beberapa kali ia mendatangi Mabes Polda Papua, dan kenapa ia tidak ditangkap pada saat itu bila statusnya DPO kasus pengrusakan Lapas Abepura 2010 lalu?
 
Bila Buchtar dikaitkan dengan Kasus Lapas Abepura, kenapa Polda Papua bersama media masa membuat pemberitaan yang palsu saat rekontruksi pembunuhan warga Jerman di Base-G, dimana Buchtar Tabuni juga ditempatkan dalam rekontruksi itu sebagai pelaku penembakan warga Jerman?
 
Adalah merupakan suatu pembohongan publik yang juga bagian dari proyek skenario yang dimainkan negara dalam upaya membunuh gerakan damai yang dibangun oleh KNPB. (wl/wd)
 

Share this article :

0 Komentar Anda:

Post a Comment

Your Comment Here

Twitt VBPapua

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBP-News @VBaptistPapua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger