Aparat TNI Operasi di Papua (Photo Beritasatu) |
Wamena 03 Juli 2012 sekitar 01:00 Wp,
kembali terjadi 1 korban nyawa hingga tewas seorang tukang ojek dan 3
lainya kritis. Menurut informasi yang kami peroleh melalui via telepon
seluler dilaporkan bahwa, telah terjadi koban nyawa 1 orang tukang ojek
ditakam oleh orang tak dikenal di Siep Kosi Wamena, namun korban belum
diketahui Idenditasnya.
Tiga lainya yang sedang kritis dirawat di
RS. UGD Wamena, tiga korban ini ditikam juga oleh orang tak dikenal
bertempat di Pasar Baru Wamena, namun korban tersebut belum juga
diketahui identitasnya. Karena untuk diketahu identitas korban akses
untuk pergi cek korban di RS dibatasi, oleh aparat Gabungan TNI-POLRI,
saat ini khusunya dikota Wamena dikuasai oleh Aparat kabungan TNI-POLRI.
Dari saat dikabarakan korban ditikam oleh orang tak dikenal sampai
malam sedang patrol oleh aparat Gabungan TNI-POLRI. Saat patrol aparat
kabungan ini, ketika dapat melihat warga yang melintas di jalan tanpa
ditanya langsung ditangkap dan bawa ke Polres Wamena. Hal ini
mengakibatkan, semua warga terancam dan sangat trauma, sedangkan warga
yang lainnya mengungsi di pinggiran kota Wamena, karena tindakan Aparat
gabungan itu.
Dilaporkan dari sumber yang terpercaya
dan positip, pada tanggal 1 Juli 2012, para aparat gabungan TNI-POLRI
saat swiping telah menangkap 25 orang warga Papua di Wamena, sampai saat
ini belum dikeluarkan sedang ditahan di Polres Jayawijaya. Namun mereka
yang ditangkap belum diketahui identitas, tetapi yang kami kenal juga
yang ikut ditangkap, 1. Enos Itlai 28 thn dan 2. Semi Sambom 29 thn.
Mereka yang ditangkap ini tidak melakukan tindak pidana yang melanggar
UU, tetapi ditangkap sewenang-wenang dengan alasan yang tidak jelas
hanya sebatas mencurigai.
Wamena karena kasus penikaman oleh orang
tak dikenal ini, mengakibatkan situasi tidak kondusif, warga sipil
terancam, dan yang lainya sedang mengungsi di pinggiran kota Wamena,
karena aparat gabungan TNI-POLRI melakukan tindakan pengkapan para warga
yang tidak bersalah. Kemudian hari ini Selasa tanggal 3 Juli sekitar
pukul: 11:35 wp sempat Aparat gabungan mengeluarkan tembakan
berturut-turut di Lokasi III, Pasar Baru, Sinakma dan Woma di Wamena
sampai berhenti sore pukul 04: 00 wp. Hal ini juga mengakibatkan hak
hidup warga sipil tidak aman.
Sama juga di Jayapura Papua situasi
sampai saat ini tidak aman, karena pasca penembakan terjadi pada 1 Juli
terhadap kepala Kampung Kali Tami di Keerom. Insiden itu terjadi sampai
saat ini aparat gabungan TNI-POLRI terus melakukan pengejaran terhadap
yang diduka TPN-OPM. Tetapi pelaku yang mengorbankan kepala kampung itu
bukan TPN-OPM. Lambert Pekikir Pimpinan TPN-OPM di wilayah perbatasan
RI-PNG mengaku bahwa, saya sempat menembak mobil milik TNI, tetapi
penembakan kepala kampung saya tidak tahu. Pelaku penembakan terhadap
kepala kampung kali tami adalah Aparat gabungan TNI-POLRI, sebab ia
tertembak saat aparat gabungan swiping, berarti mereka yang menembak.
Karena korban juga diduga anggota TPN-OPM.
Aparat gabungan melakukan swiping dan
pengejaran dilakukan selain itu warga sipil di taksi umumpun diperiksa
sampai diinterogasi, maka hal ini juga mengakibatkan secara tidak
langsung batasi ruang gerak aktivitas warga sipil, semua warga trauma
dan tidak aman, hak hidup mereka terancam.
Untuk situasi rentetan yang terjadi di
Papua tidak kondusif ini, rakya bangsa Papua meminta kepada
Internasional, Negara anggota PBB, NGoS dan PBB segera mengirim Pasukan
Perdamaian PBB dan tim Investigasi, serta Jurnalis Internasional.
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here