Wim Medlama Topi Biru didampinggi Hakim Pahabol Anggota PNWP dan Anggota KNPB saat jumpa pers (Jubi/Mawel) |
Jayapura (6/1)—Melalui juru bicaranya, Komite Nasional Papua
Barat mengatakan pembukaman ruang demokrasi, penahanan sejumah aktivis
KNPB hingga ke di balik jeruji besi dan lainnya masuk dalam Daftar
Pencaharian Orang (DPO) adalah demi kepentingan elit politik Papua.
KNPB mengatakan elit politik bersama Kapolda berusaha bermain di
Papua dengan objek mengkambinghitamkan rakyat dan aktivis di Papua.
“Polda Papua membungkan ruang demokrasi demi elit politik
Papua. Demi kepentingan elit politik, Rakyat Papua menjadi korban.
Banyak masyarakat, aktivis masuk dalam DPO,” kata juru bicara KNPB, Wim
Medlama, dalam jumpa persnya, Sabtu,(5/1) di Café Prima Garden, Abepura,
Kota Jayapura, Papua.
Karena itu, KNPB mendesak Kapolda Papua membebaskan sejumlah tahanan
aktivis KNPB dan menghapus daftar nama aktivis KNPB dari DPO.
“Menghapuskan seluruh anggota KNPB dan aktivis dari daftar pencaharian
orang (DPO) serta membebaskan anggota KNPB dan masyarakat yang ditahan
tanpa bukti yang jelas,” kata Wim.
Bagi KNPB, Rakyat Papua ingin kebebasan menyampaikan aspirasinya,
melakukan kehendaknya bersama-sama dengan yang lain tanpa ada yang
dirugikan. Ruang bagi rakyat mengeksperesikan dirinya secara
bersama-sama mesti disediakan pemerintah. Pemerintah tidak menyediakan
ruang demokrasi berarti tidak perlu mendengungkan negeri demokrasi dan
masyarakat demokrasi.
“Ruang demokrasi perlu ada bagi rakyat Papua. Kalu tidak, tidak perlu
menjadi Negara demokrasi. Apa artinya menjadi Negara demokrasi tanpa
ada ruang demokrasi bagi rakyat,” kata Hakim Bahabol, anggota, Parlemen
Nasional west Papua, menambahkan komentar Wim Medlama. (Jubi/Benny Mawel)
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here