Jayapura — Panglima Komando Revolusioner Nasional Papua Barat TPN/OPM ‘Jend’ (TPN) Goliath Tabuni dari markasnya di Tingginambut Puncak Jaya dengan perantaraan seorang kurirnya Jumat (7/8) mengirimkan surat terbuka dan pernyataan resminya ke email Redaksi Bintang Papua. Dalam suratnya itu, Goliat menebar ancaman siap angkat senjata melwan TNI/Polri jika sejumlah permintaan mereka tidak dipenuhi. Dalam dua lembar surat berkop ‘Markas Besar Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) yang ditanda tangani oleh ‘Jendral’ (TPN) Goliath N Tabuni selaku Panglima dan Jendral (TPN) Anton Onego Tabuni selaku Sekjen yang dikeluarkan bulan Juli lalu itu menjelaskan 5 point pernyataan resminya. Pada point pertama pernyataannya, Goliath Tabuni mendesak kepada Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) agar segera mengkaji ulang atas kesalahan yang telah dibuat dalam proses aneksasi Papua Barat dari UNTEA kepada Pemerintah RI, dari sejak new York Agremeent 15 Agustus 1962 dan penyerahan administrasi Papua Barat kepada Indonesia 1 Mei 1963 serta pelaksanaan Pepera 1969 dengan merujuk pada kajian akademisi Belanda (Prof. P.J. Drooglever) dengan bukunya berjudul ‘The Act of Free Choice1969 in West Papua‘ dan segera melaksanakan Referendum bagi bangsa Papua Barat sesuai prosedur hukum Internasional.