Tidak manusiawi, Salah satu korban Pilkada Papua (foto Prbd) |
Kematangan pendidikan politik ternyata jauh dari harapan, Negara tidak mendidik rakyat tetang demokrasi dan politik, Konflik ini berakibat kurangnya pendidikan politik dan demokrasi.
Sangat sayangkan, demi kepentingan elit politik papua yang mengorbankan rakyat yang tak berdosa. ironisnya sampai sekarang juga belum ada penanganan secara efektif terkait konflik horizontal yang terjadi di Ilaga Kabupaten Puncak, Tolikara, Mamberamo tengah dan lainnya di Provinsi Papua.
Jumlah korban sampai hari ini sudah mendekati ratusan jiwa manusia yang melayang sia-sia, seperti yang di laporkan berbagai media bahwa kasus kabupaten puncak berjumlah 84 orang tewas, tolikara 6 orang tewas.
Pemucu konflik ternyata partai besar seperti Partai GERINDRA di Puncak, Partai DEMOKRAT dan GOLKAR di Tolikara, Mengapa pimpinan partai politik yang memimpin bangsa ini diam saja, Apakah partai di bentuk demi mengorbankan rakyat dengan sia-sia begitu saja? sungguh sangat menyedihkan realita ini.
SBY, Aburisal Bacri, H. Prabowo Subianto sebagai pimpinan partai dan Pemicu konflik harus bertanggung jawab atas nyawa manusia papua,
Karakter politik kita selama ini yang harus dibuang dan merasa ada kepentingan-kepentingan para elit-elit politik didaerah tersebut yang akan menggelar Pemilukada, yang akan mengakibatkan rakyat menjadi korban dari pemilukada ini. Maka kinerja dari Pemprov, DPR Papua, DPR RI Dapil Papua, MRP maupun KPU Papua ini mana terhadap rakyat dan mengapa mereka hanya berdiam diri atau terkesan menutup mata saja.
Bukan saja masyarakat tapi Pasca Konflik yang terjadi di Ilaga Kabupaten Puncak dan tolikara, mengakibatkan puluhan anak-anak pelajar Papua yang berdomisili di Kabupaten Puncak terpaksa tidak mengikuti aktifitas belajar seperti biasa.
Pertanyaannya Siapa yang bertanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa rakyat yang tak berdosa
Neagara NKRI benar-benar jahat di tanah papua semua penumpahan dara atau konflik terjadi di belahan bumi cendra wasih, pada khususnya pegunungan tengah Papua inilah sedang berjalan Target NKRI untuk menghilangkan Ras Mellanesia, Buktinya bahwa ketia terjadi Ricu antar warga di kabupaten Tolikara pihak keamanan Tidak komando tugas dan tanggung jawab sebagai keamanan, apa Fungsimu Pa POLRES Kab Tolikara..???????????
ReplyDeletesia-sia VISI dan MISI Petugas Keamanan Kab Tolikara. Kedua Kandidat STOP..STOP Memimpin Daerah. kamu bukan asli pribumu tetapi kamulah Penjahat dan Iblis, STOP anda Memipin."
Beginikah hati serang pemimpin, yg membiarkan rakyatnya berperang hanya untuk kepentingan perutnya. Kasihan rakyat kecil yg tidak tahu apa-apa Ia terpropokasih kedalam partai politik.
ReplyDeleteKapan baru maju kalau para pemimpin elit daerah tidak mau berubah, yg hanya mementingkan kepentingan pribadi dan golongan di atas kepentingan masyarakat dan Negara.
Percuma juga kalau di suatu kabupaten itu ada keamanan, tapi para anggota tersebut tidak bisa melakukan pengamanan di daerah tersebut, nanti sampe korban berjatuhan baru keamanan turung untuk mengadakan penyelidikan. Apakah para anggota tersebut kurang profesinal atau tidak mampu untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota keamanan. Atau mungkin di balik semuanya ini ada ungsur kesengajaan....??????????????