Yesa Mirin ( Korban KNPB) |
Keluarga Yesa
Mirin,korban tewas akibat penghadangan massa aksi Komite Nasional Papua Barat
(KNPB) kemarin (Senin, 4/6) membantah pemberitaan media massa yang
menyebutkan Yesa
Mirin tewas karena terinjak massa aksi.
Menurut keluarga
korban, Yesa meninggal kira-kira pukul 14:00 di lokasi kejadian, kampung harapan. Jenazahnya kemudian dibawa oleh pihak
keamanan bersama korban luka-luka ke rumah sakit Yowari. “Ia meninggal jam 2
siang tetapi keluarga tahu jam 7 malam,” kata Bitibalyo, paman Yesa.
Yesa meninggal
akibat penembakan dan penganiayaan aparat keamanan yang membubarkan masa aksi.
Menurut penjelasan keluarga, “Kemarin itu dia duduk di pinggir bak kijang menghadap
ke depan dan kena tembakan dari belakang. Ia jatuh ke badan jalan. Lalu polisi
datang, pegang leher dan
memutar leher, mati di tempat. Peluru masih bersarang di tubuh korban,” kata
paman Yesa, J. Bitibalyo. “Perbuatan demikian yang menyebabkan Yesa meninggal
bukan seperti yang diberitakan media lokal bahwa Yesa mati karena diinjak massa
aksi. Itu tidak benar,” kata Jesman Bitibalyo. Setelah keluarga mengetahui Yesa
meninggal pada pukul 19:00, keluarga mendatangi rumah sakit pada waktu yang
sama. Keluarga belum bisa melihat mayat karena polisi mengisolasi rumah sakit
dengan penjagaan ketat.
“Saya datang ke
sini pukul 18.30. Polisi menghalangi orang Papua masuk ke rumah sakit ini. Saya
memberanikan diri masuk dan ketemu mayatnya di ruang jenazah. Saya yang
menghubungi keluarga lain,” kata seorang perempuan, teman SD Yesa yang tidak
mau menyebutkan namanya.
Yesa Mirin anak
ketiga dari enam bersaudara. “Kami ada enam bersaudara. Ia anak ketiga,” kata
Yulce Mirin, kakak perempuan kepada tabloidjubi.com, Selasa (5/6) di Rumah
Sakit Yowari sambil menetesakan air mata.
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here