SUARA BAPTIS PAPUA

Dukung Aksi Perdamaian Atas Kekerasan di Papua Barat.
Jika Anda Peduli atas kemanusiaan Kaum tertindas di Papua barat Mohon Suport di sini:

Please donate to the Free West Papua Campaign U.K.
Kontribusi anda akan kami melihat ada perubahan terhadap cita-cita rakyat papua barat demi kebebasan dan kemerdekaannya.
Peace ( by Voice of Baptist Papua)

Home » , , , , , , , » Yesa Tewas Penganiayaan Aparat, Bukan di injak Massa KNPB

Yesa Tewas Penganiayaan Aparat, Bukan di injak Massa KNPB

Written By Voice Of Baptist Papua on June 5, 2012 | 9:27 PM


Yesa Mirin ( Korban KNPB)
Keluarga Yesa Mirin,korban tewas akibat penghadangan massa aksi Komite Nasional Papua Barat (KNPB) kemarin (Senin, 4/6) membantah pemberitaan media massa yang
menyebutkan Yesa Mirin tewas karena terinjak massa aksi.

Menurut keluarga korban, Yesa meninggal kira-kira pukul 14:00 di lokasi kejadian, kampung  harapan. Jenazahnya kemudian dibawa oleh pihak keamanan bersama korban luka-luka ke rumah sakit Yowari. “Ia meninggal jam 2 siang tetapi keluarga tahu jam 7 malam,” kata Bitibalyo, paman Yesa. 

Yesa meninggal akibat penembakan dan penganiayaan aparat keamanan yang membubarkan masa aksi. Menurut penjelasan keluarga, “Kemarin itu dia duduk di pinggir bak kijang menghadap ke depan dan kena tembakan dari belakang. Ia jatuh ke badan jalan. Lalu polisi datang, pegang leher dan memutar leher, mati di tempat. Peluru masih bersarang di tubuh korban,” kata paman Yesa, J. Bitibalyo. “Perbuatan demikian yang menyebabkan Yesa meninggal bukan seperti yang diberitakan media lokal bahwa Yesa mati karena diinjak massa aksi. Itu tidak benar,” kata Jesman Bitibalyo. Setelah keluarga mengetahui Yesa meninggal pada pukul 19:00, keluarga mendatangi rumah sakit pada waktu yang sama. Keluarga belum bisa melihat mayat karena polisi mengisolasi rumah sakit dengan penjagaan ketat.

“Saya datang ke sini pukul 18.30. Polisi menghalangi orang Papua masuk ke rumah sakit ini. Saya memberanikan diri masuk dan ketemu mayatnya di ruang jenazah. Saya yang menghubungi keluarga lain,” kata seorang perempuan, teman SD Yesa yang tidak mau menyebutkan namanya.

Yesa Mirin anak ketiga dari enam bersaudara. “Kami ada enam bersaudara. Ia anak ketiga,” kata Yulce Mirin, kakak perempuan kepada tabloidjubi.com, Selasa (5/6) di Rumah Sakit Yowari sambil menetesakan air mata.

Yesa terdaftar sebagai mahasiswa fakultas sejarah di Universitas Cenderawasih semester 2. “Ia kuliah di Uncen jurusan sejarah,” kata Yulce sambil menunjukan kartu kuliah kepada tabloidjubi.com di rumah sakit Yowari. Di kartu nampak Yesa terdaftar dengan NIM 0110140376
Share this article :

0 Komentar Anda:

Post a Comment

Your Comment Here

Twitt VBPapua

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBP-News @VBaptistPapua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger