SUARA BAPTIS PAPUA

Dukung Aksi Perdamaian Atas Kekerasan di Papua Barat.
Jika Anda Peduli atas kemanusiaan Kaum tertindas di Papua barat Mohon Suport di sini:

Please donate to the Free West Papua Campaign U.K.
Kontribusi anda akan kami melihat ada perubahan terhadap cita-cita rakyat papua barat demi kebebasan dan kemerdekaannya.
Peace ( by Voice of Baptist Papua)

Home » , , , , » Forum Anti Militerisme Menolak Wakil Presiden Ke Papua

Forum Anti Militerisme Menolak Wakil Presiden Ke Papua

Written By Voice Of Baptist Papua on October 10, 2012 | 6:09 PM

Wapres RI Dr. Boediono (phot SP)
Jayapura, Majalah SelangkahMahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Anti Militerisme (FMAM) melakukan aksi mimbar bebas di depan Fakultas MIPA dan Ekonomi Uncen Jayapura, Senin, (08/10).

Mereka menolak rencana kedatangan Wakil Presiden Republik Indonesia, Dr. Boediono ke Papua dalam rangka membuka kegiatan Raimuna X di Bumi Perkemahan Cenderawasih Waena, Jayapura, 10 Oktober 2012. Dinilai, kedatangan orang nomor 2 RI ke Papua itu bukan dalam rangka menyelesaikan berbagai persoalan mendasar orang Papua di tanah Papua.

Koordinator FMAM, Yason Ngelia menilai Boediono datang ke Papua hanya untuk membuka dan mengikuti acara seremonial. Dinilai, kepala negara tidak pernah datang untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang sesungguhnya di tanah Papua.

“Kalau pimpinan negara hanya datang mengikuti acara seremonial (Raimuna:red) berarti ia tidak menghargai orang Papua. Ia datang tidak selesaikan masalah yang hari ini dihadapi oleh masyarakat Papua. Kegitan seremonial tidak memunyai dampak apa-apa, otomatis kami mahasiwa menolak itu. Kalau datang harus dengan tujuan jelas dan datang membawa sesuatu yang berdampak baik bagi rakyat Papua,”tegas Yason.

Kata dia, yang kami inginkan, pemerinta harus bertanggung jawab, dalam arti ada rekonsiliasi. Bagaimana menyelesaikan masalah pelanggaran HAM di Papua secara baik. Presiden bisa langsung memohon maaf atau kalau bisa harus berdialog dengan orang Papua.

“Mereka menutupi pelanggaran HAM yang dilakukan NKRI dari tahun 1961 hingga saat ini. Buka demokrasi dan biarkan kran demokrasi mengalir seperti air mangalir di tengah masyarakat,” kata koordinator lapangan, Sepi Medotga menambahkan.

Pantauan media ini, orasi-orasi dilakukan sambil mendengarkan lagu-lagu asli Papua. Mereka juga membagikan stiker-stiker pelanggaran HAM kepada seluruh mahasiswa Universitas Cenderawasih. Walaupun sebagian mahasiswa melakukan aksi mimbar bebas, aktivitas perkulian di Uncen berjalan seperti biasa. (AK/013/MS)
Share this article :

4 comments:

  1. terima kasih atas informasinya
    sungguh bermanfaat artikel ini..thanks for share
    Velg mobil

    ReplyDelete
  2. Jangan berhenti untuk terus berkarya, semoga

    kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
    keep update! mobil kuat

    ReplyDelete
  3. lamborghini VenenoApril 10, 2014 at 8:56 PM

    Jangan berhenti untuk terus berkarya, semoga kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
    keep update!Lamborghini Veneno

    ReplyDelete
  4. terima kasih atas informasinya..
    semoga dapat bermanfaat bagi kita semua :) Anang Hermansyah

    ReplyDelete

Your Comment Here

Twitt VBPapua

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBP-News @VBaptistPapua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger