Sekretaris II Bidang Politik Kedubes James P. Feldmayer |
Jayapura VoiceBaptist,- Sekretaris II Bidang Politik dari Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) James P. Feldmayer mengatakan, sekecil apapun keluhan dan Persoalan dari masyarakat Papua itu tetap akan disampaikan dan didengarkan.
Lanjutnya, kami meminta kepada LSM - LSM lokal yang ada di Papua agar tidak berputus asa memberikan informasi yang sedang berkembang di Papua kepada pihak Kedubes AS.
Demikian kata Sekretaris II Bidang politik dari Kedubes AS James P. Feldmayer ketika usia melakukan pertemuan dengan para pengurus Foker LSM Papua, di Kantor Foker LSM Papua, di Jalan Kampung Yoka, Distrik Heram, senin siang Senin (29/7) sekira pukul 14.00 WIT.
Berdasarkan pantauan Bintang Papua bahwa pria bule ini ketika usai melakukan kunjungan atau pertemuan tertutup yang didampingi oleh satu rekan wanitanya itu langsung bergegas menuju Kantor ELSHAM Papua.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif LSM Papua Lienche F. Maloali mengatakan, bahwa tujuan kunjungan atau pertemuan itu untuk mengajak LSM - LSM yang ada di Papua agar tidak berhenti, tetapi terus memberikan informasi tentang perkembangan dan juga berbagai pelanggaran HAM yang terjadi selama ini di Papua kepada pihaknya atau Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Menurutnya, informasi yang disampaikan oleh LSM - LSM di Papua itu, akan dilanjutkan lagi kepada pemimpin - pemimpin tertinggi yang ada di AS sana.
“Apa yang disampaikan oleh James P. Faldmayer adalah mereka selalu ingin mendapatkan informasi terkini dari orang - orang yang ada di lembaga - lembaga seperti LSM guna mereka sampaikan kepada orang - orang penting seperti ditingkat Kedutaan maupun kepada orang - orang yang ada di senat, bahkan juga akan disampaikan ditingkat Kongres hingga ke Presiden Amerika Serikat,” jelasnya.
Kata Lienche demikian sapaan akrabnya, bahwa pihaknya juga menyampaikan kepada James P. Faldmayer, dimana Foker LSM Papua sebenarnya sudah hampir jerah untuk menyuarakan tentang pelanggaran HAM yang terus dan berulang kali terjadi diatas Tanah Papua, tapi belum ada tanggapan serius dari pihak luar.
“Awalnya kami sedikit frustasi karena pelanggaran HAM itu terus menerus terjadi di atas Tanah Papua. Namun, mereka bilang itu merupakan hal kecil apapun yang kita bicarakan juga itupun juga sampai ke mereka dan juga orang - orang penting atau besar disana. Yang mana, mereka minta untuk kita tidak boleh jerah dalam hal memberitakan apa yang terjadi di atas Tanah Papua,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu anggota Foker LSM Papua Bas Wamafma meminta, kepada Pemerintah AS juga harus memberitahukan kepada Pemerintah Repbulik Indonesia (RI) untuk segera membuka ruang demokrasi dan memberikan kebebasan bagi jurnalis asing untuk melakukan tugas jurnalistiknya diatas Tanah Papua.
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here