"Lihatlah penderitaan rakyat Papua. Jangan tutup mata!" demikian seruan yang disampaikan Benny Wenda, Ketua Organisasi Free West Papua di Inggris. Ia meminta dukungan dari rakyat Indonesia untuk perjuangan rakyat Papua.
Wawancara Radio-Nenderland (Benny Wenda)
Menurut Wenda, masalah Papua makin menjadi perhatian dunia internasional. "Kampanye kami berjalan terus. Suara orang Papua, 'cry for freedom', semakin nyaring dan semakin didengar dunia."
Inggris
Menurut Wenda yang sejak 2002 mendapat suaka politik di Britania Raya, rakyat Inggris mulai mendengar dan menekan pemerintah mereka untuk memperhatikan masalah Papua. "Berbagai partai di Inggris sebenarnya mendukung perjuangan rakyat Papua. Walaupun pemerintahnya sendiri, karena alasan ekonomi, tidak berani menyuarakan dukungan mereka," jelas Wenda.
"Rakyat Inggris sendiri mempercayai prinsip 'freedom' dan 'justice'. Mereka pernah mendukung perjuangan rakyat Timor Timur, ketika tentara Indonesia melakukan pembunuhan di sana. Dukungan seperti itu akan terjadi lagi. Rakyat Inggris tidak akan 'give up'. Tidak akan membiarkan hal ini terus berlangsung," demikian Wenda.
Referendum
Minggu lalu (2/8) di ribuan orang di Jayapura berunjuk rasa menuntuk kemerdekaan Papua. Pemerintah Indonesia sendiri menyatakan referendum tidak akan menjadi opsi bagi Papua.
Menanggapi hal itu Benny Wenda menyatakan, "itu adalah hak kami. Saya tahu banyak rakyat Indonesia, khususnya kalangan masyarakat biasa, yang mendukung referendum. Tapi, petugas intel berusaha menyetop dukungan tersebut."
Konferensi ILWP
Di Oxford, Inggris, pada tanggal 2 Agustus 2011 lalu berlangsung konperensi 'International Lawyers for West Papua'. Dalam wawancara dengan Radio Nederland, Wenda menyatakan konferensi tersebut menghasilkan beberapa resolusi. Sesuai dengan kesepakatan peserta konferensi, isi resolusi tersebut akan diumumkan dalam waktu dekat.
"Pemerintah Indonesia seperti cacing kepanasan. Mereka belum tahu apa hasil konferensi tapi sudah menyatakan konferensi itu gagal," kata Benny Wenda. Wenda menambahkan, ia tidak perlu menanggapi reaksi yang datang dari Jakarta.
Israel’s genocidal plan for Gaza: Empty the north, turn south into a
deportation camp
-
Ameer Makhoul
Published date: 13 November 2024
*As residents of the north are forced to flee, the Knesset has passed a law
allowing Arab citizens of...
1 hour ago
0 Komentar Anda:
Post a Comment
Your Comment Here