SUARA BAPTIS PAPUA

Dukung Aksi Perdamaian Atas Kekerasan di Papua Barat.
Jika Anda Peduli atas kemanusiaan Kaum tertindas di Papua barat Mohon Suport di sini:

Please donate to the Free West Papua Campaign U.K.
Kontribusi anda akan kami melihat ada perubahan terhadap cita-cita rakyat papua barat demi kebebasan dan kemerdekaannya.
Peace ( by Voice of Baptist Papua)

Apa Solusi Atas Konflik Papua?

Scoop Voice Baptist

About Me

My Photo
Papua, Papua barat/Indonesia, Indonesia
Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua tidak akan pernah memilih diam ketika umat ditintas dan akan terus bersuara sampai keadilan benar-benar terjadi di tanah papua

Voice of Baptist Papua

Asian Human Rights Commission

Welcome to Suara Baptis Papua Online

SB - PAPUA-News

© Copyright 2011 suara baptis papua. Powered by Blogger.

Latest Post

Showing posts with label Kristen. Show all posts
Showing posts with label Kristen. Show all posts

Dialog: Praksis Damai bagi Rakyat Papua

Written By Voice Of Baptist Papua on February 19, 2012 | 7:58 AM

 Oleh : Honaratus Pigai
Ilustrasi Dialog Jakrat-Papua
BETAPA sulitnya mewujudkan kedamaian di tanah Papua. Bila kita cermati kenyataan sejarah bahwa di beberapa daerah, rakyat yang tidak tahu-menahu persoalan sesungguhnya selalu mengalami kekerasan demi kekerasan dan penderitaan demi penderitaan. Penderitaan dan kekerasan sepertinya sudah mengakar pada kehidupan orang Papua di atas tanahnya sendiri. Selama orang Papua berada dalam pangkuan negara ini, dari tahun ke tahun perdamaian itu sungguh merupakan perjuangan yang sulit. Kendati demikian, kita toh tidak boleh bosan berjuang demi tegaknya kedamaian. 

Harapan luhur untuk mewujudkan kedamaian itu, selalu terganjal oleh berbagai nilai kekerasan, sampai mengakibatkan pertumpahan darah. Dewasa ini, jika kita membaca, mendengar dan mengikuti perkembangan media masa lokal, nasional maupun internasional, tema-tema kekerasan (ketidakadilan, ketidakamanan, pembunuhan dan lainnya) selalu menjadi berita utama.

Safiudin (Peneliti STAIN Al-Fatah): Perkeruh Situasi Kerukunan Agama di Papua

Written By Voice Of Baptist Papua on January 3, 2012 | 6:18 PM

Welesi wamena papua
Jayapura, (Suara baptis papua), Menurut  Safiudin dan para peneliti STAIN Al-Fatah yang di publikasikan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama, (10/10/2011) lalu, bahwa Papua adalah milik tanah islam adalah peneliti sepihak dan tanpa dasar.
Lanjutnya, kata Safiudin, karena saat ini mereka dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa kuantitas penduduk pendatang muslim semakin lama makin bertambah.

Ade Yamin, yang juga peneliti STAIN Al-Fatah, Jayapura, dalam makalahnya berjudul "Dani Muslim di Tengah Benturan Peradaban", membantah anggapan itu. Menurutnya orang yang pertama membawa Islam ke Papua adalah Syekh Abdurrauf yang  merupakan putra ke-27 dari Waliyullah Syekh Abdul Qadir Jaelani dari kerajaan Samudra Pasai, yang telah mengutus Tuan Syekh Iskandar Syah untuk melakukan perjalanan dakwah ke Nuu War (Papua) sekitar abad XIII, tepatnya 17 Juli 1224.

Juga klaim bahwa, masuknya zending Kristen C.W. Ottow dan G.J. Geissler juga atas jasa umat Islam. "Kedua orang itu yang mengantarkan ke Papua umat Islam. Ini juga harus diketahui",

STAIN Al-Fatah, Safiudin:Benarkah Klaim Papua 'Tanah yang Diberkati?'

Islam Wamena

Jakarta (SI ONLINE) - Penolakan terhadap isu Islamisasi Papua oleh penduduk Kristen karena bertentangan dengan cita-cita mereka yang mengkalim Papua sebagai 'tanah yang diberkati'. Slogan Papua sebagai tanah yang diberkati merupakan simbol bahwa tanah Papua merupakan tanah milik orang-orang kristen baik Protestan maupun Katolik.

"Gereja Pengharapan Jayapura membentangkan spanduk dengan slogan 'Tanah Papua Milik Yesus Kristus'", tulis peneliti STAIN Al-Fatah, Jayapura, Safiudin, dalam makalah ilmiahnya yang dipublikasikan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama, (10/10/2011) lalu.

Berbagai tindakan masyarakat Papua yang menolak Islam dengan berbagai simbol yang dimiliki, dan mengklaim Papua sebagai 'tanah yang diberkati', kata Safiudin, karena saat ini mereka dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa kuantitas penduduk pendatang muslim semakin lama makin bertambah.

Buctar: FUI berjihat di papua, Kami juga Siap berjihat

Written By Voice Of Baptist Papua on December 26, 2011 | 10:07 PM


Buctar Tabuni Ketua KNPB (Foto sbp)
Jayapura,  Buctar Tabuni, Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB), kami di papua siap berjihat   apabila Forum Umat Islam mau berjihat di papua. hal itu disampaikan lewat via seluler, saat menghubungi SBP papua, selasa, 27/11.
 
Tabuni menambahkan, mereka (FUI) itu gila dan Statement sangat diskrimunatif  terhadap umat minoritas di Indonesia khususnya di papua.

Dia berharap pemuda kristen di papua harus menanggapi ini agar rencana jihatan tidak terjadi papua, kalaupun terjadi di papua maka akan berakibat konflik agama (Sara), ujarnya.

Senada juga di sampaikan salah satu anggota pemuda baptis papua Iche Morib, Bahwa mereka FUI hanya mencari sentasi dan perhatian public sehingga tidak perlu menanggapi terlalu berlabihan, ujarnya.

Pemuda Kristen Papua sangat Sesalkan Pernyataan Forum Umat Islam (FUI)

Menanggapi Pernyataan Forum Umat Islam (FUI), “ FUI, SIap BerjihatDi Papua  dini ()

Turius wenda, (Foto litbag)
Jayapura,- Turius wenda Ketua Forum Gerakan Pemuda Baptis Papua (FGPBP), Kami organisasi kepemudaan umat kritiani di papua sangat menyesalkan pernyataan forum umat islam (FUI) dalam hal ini oleh, Ketua Dewan Penasehat FUI Habib Rizieq Shihab dan Munarman.
Penanganan konflik suatu daerah di bisa di selesaikan oleh organisasi atau secara person. Rakyat Indonesia berada dibawah pemerintah NKRI sehingga tidak ada organ manapun  secara sepihak intervensi pemerintah khusus masalah kasus papua, ujarnya. 26/11,.
 “Harusnya mereka (FUI) mengerti dan memahami akar persoalan papua. kalau tidak tahu persoalan papua jangan omong sembarangan. karena pernyataan begini bisa berakibat fatal atau mengarah pada konflik SARA atau Konflik agama.”
"Turius wenda"

Dia menambahkan, masalah papua sesungguhnya bukan masalah makan – minum, akar masalah adalah masalah ideology dan sejarah integrasi yang penuh kotrovesial.

Kepada SBY Pimpinan Gereja Rekomendasikan Hak Menentukan Nasib Sendiri

Written By Voice Of Baptist Papua on December 22, 2011 | 4:16 PM

Pdt. Socrates Sofyan Yoman, MA (Foto: Ist)
PAPUAN, Jayapura --- Dengan adanya nasionalisme Papua yang sudah terbangun lama dan dipicu oleh berbagai kekerasan dan ketidakadilan sistematis, maka kami (pimpinan Geereja) telah menyampaikan kepada Presiden SBY bahwa keinginan untuk merdeka dan berdaulat telah mengkristal.

Gereja-Gereja Universal dalam solidaritasnya dengan Gereja-Gereja dan suara umat Tuhan di Tanah Papua telah merekomendasikan hak untuk menentukan nasib sendiri (The Right for Self Determination) rakyat Papua kepada Presiden SBY.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua, Pdt. Socrates Sofyan Yoman, MA, saat menggelar konfrensi pers siang tadi, Kamis (22/12) di Kantor Sinode KIGMI, Jayapura, Papua.

Menurut Yoman, wajah Indonesia di tanah Papua adalah pembantaian, pembunuhan, pemerkosaan, operasi militer, diskriminasi, dan berbagai stigma negative lainnya.

Christian Human Rights Group Highlights Plight of Papuan People On 50th Anniversary Of Independence

Written By Voice Of Baptist Papua on December 3, 2011 | 7:56 AM

Thursday, December 1, 2011
By Dan Wooding
Founder of ASSIST Ministries


PAPUA, INDONESIA
, (ANS) – A UK-based Christian human rights group, Christian Solidarity Worldwide (CSW) says that it “remains deeply concerned at the plight of the Papuan people following reports of an alleged crackdown by Indonesian military and police on religious ceremonies marking the 50th anniversary of West Papuan independence from the Dutch.”
A Papuan protester, with his cheek displaying the banned Morning Star flag, takes part in a rally
(AFP, Bay Ismoyo)
The anniversary was marked around the region by religious ceremonies, including the raising of the Papuan “Morning Star” flag, a symbol of independence.

The Reverend Socratez Sofyan Yoman, Chairman of the Alliance of Papuan Baptist Churches, told the Australian Broadcasting Corporation that several people taking part in flag-raising ceremonies have been shot and others arrested by Indonesian security forces.

He stated, “We are here. How can they do this? We are the owners of this land. How can these outside people, these outside people be coming in and killing, arrest and torture us continually?”

CSW says that according to media reports, in one religious ceremony in Timika Indah field, four civilians

Twitt VBPapua

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBP-News @VBaptistPapua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger